TEMPO.CO, Depok - Sekitar seribu mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia akan mengepung Istana Merdeka di Jakarta pada Kamis, 20 November 2014.
Mereka akan menuntut Presiden Joko Widodo memilih: membatalkan kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi sebesar Rp 2.000 per liter atau turun dari jabatan. "Besok diperkirakan ada 1.000 mahasiswa yang akan beraksi," kata Ketua BEM Universitas Indonesia (UI) Moehamad Ivan Riansa, Rabu, 19 November 2014. (Baca: BEM Indonesia Akan Turunkan Jokowi)
Menurut dia, konsolidasi untuk melakukan aksi habis-habisan besok sudah rampung. Lembaga perkumpulan BEM se-Indonesia itu tidak menentukan rute aksi di tempat lain karena fokus mereka adalah Presiden. Mereka akan berangkat dari kampus masing-masing dengan titik temu Istana Merdeka. "Besok ke Istana langsung," kata Ivan.
Selain BEM Seluruh Indonesia, sejumlah organisasi kepemudaan juga akan turut beraksi besok. Menurut Ivan, isu kenaikan harga BBM bersubsidi yang berbuntut penurunan Jokowi adalah isu bersama seluruh aktivis di Indonesia. "Besok gabung dengan HMI dan FAM juga," katanya.
Sebelumnya, Ivan mengecam sikap Presiden Jokowi yang menaikkan harga BBM bersubsidi ketika harga minyak dunia turun. Menurut dia, Jokowi adalah presiden pertama di dunia yang mengambil kebijakan seperti itu. "Ini presiden pertama yang menyatakan BBM naik, tapi minyak dunia turun," katanya.
ILHAM TIRTA
Topik terhangat:
Jokowi Vs BBM Subsidi | Profesor Nyabu | Ahok Dilantik Jadi Gubernur
Berita terpopuler lainnya:
Ceu Popong Ajukan Pertanyaan 'Bodoh' di Paripurna
Subsidi BBM ke Sektor Produktif, Ekonom UGM: Bohong
Ibas Bandingkan Kenaikan BBM Era SBY dan Jokowi
Jokowi: Jangan Tangkap Kapal Pencuri Ikan, tapi...