TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar menjelaskan alasan kenapa enam terduga teroris yang digerebek di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, ditembak mati. Pasukan gabungan Detasemen Khusus 88 Antiteror dan Polda Metro Jaya terpaksa melakukannya karena kelompok terduga teroris itu menembak lebih dulu.
"Saat kami imbau untuk menyerah, respons mereka malah tembakan," kata Boy di Tangerang Selatan, Rabu, 1 Januari 2013.
Menurut Boy, gara-gara mendapat respons itu, pasukan penggerebek akhirnya menembaki sarang terduga teroris yang terletak di Gang Hasan, Jalan Ki Hajar Dewantara, RT 04 RW 07, itu. Baku tembak berlangsung 10 jam dan total, enam terduga teroris dilumpuhkan.
"Saat pasukan masuk ke rumah pukul 05.00 WIB, ada 5 pelaku teror dalam keadaan tertembak," katanya.
Kelima pelaku itu, kata Boy, merupakan bagian dari kelompok Abu Roban. Mereka adalah Nurul Haq alias Dirman, Ozi alias Tomo, Rizal alias Hendi, Edo alias Ando, dan Amril. Sementara satu orang sebelumnya tewas ditembak di ujung Gang Hasan ketika mengendarai motor. Dia adalah Daeng alias Dayat.
Boy mengatakan, sebelum menggerebek kelompok terduga teroris di Kampung Sawah, kepolisian sebelumnya telah menangkap Anton alias Septi di Banyumas, Jawa Tengah. Dari keterangan Anton, polisi mengetahui keberadaan markas terduga teroris di Kampung Sawah. (Baca: Begini Kronologi Penggerebekan Teroris di Ciputat)
Penggerebekan dimulai sekitar pukul 19.30 WIB, Selasa, 31 Desember 2013. Kini, kepolisian sedang melakukan olah tempat kejadian perkara.
Baca juga: Satu Orang yang Ditangkap Hidup Masih Diinterogasi
KHAIRUL ANAM
Terpopuler
Kocak, Gaya Obrolan 'Gak Nyambung' SBY
Kebangetan, Pejabat Bisa Disogok Dolar Langka
Jelang Tahun Baru, Atut Sulit Tidur di Penjara
Diungkit soal Aburizal, Idrus Marham Pasang Badan