TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah partai peserta Pemilu 2014 sempat memperhitungkan kemunculan NasDem sebagai satu-satunya partai baru yang lolos verifikasi ketat Komisi Pemilihan Umum. Tapi perpecahan yang menimpa partai itu membuat banyak partai lain berpikir kembali.
"Mereka memang sempat kami perhitungkan," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura Saleh Husein, Selasa, 22 Januari 2013. Menurut Saleh, pertumbuhan elektabilitas NasDem dalam setahun terakhir jadi perhatian serius Hanura. Apalagi NasDem dinilai berhasil meraup simpati anak muda.
Tapi, menurut Saleh, mundurnya Ketua Dewan Pakar NasDem Harry Tanoesoedibjo, Sekretaris Jenderal Ahmad Rofiq, dan beberapa pengurus teras lainnya justru membuka masalah internal di partai itu. Konflik itu menunjukkan masalah serius dalam NasDem. Apalagi kemunduran ini juga diikuti oleh beberapa pengurus Dewan Pimpinan Daerah Provinsi. "Jangan sampai layu sebelum berkembang," kata Saleh.
Saleh sendiri mengaku menyayangkan perpecahan yang timbul di internal Partai NasDem. "Kami menyayangkan, kami kehilangan kawan bertanding," kata Saleh.
Sekretaris Fraksi Hanura ini yakin masyarakat mengamati konflik di NasDem. "Masyarakat melihat dengan cerdas setiap dinamika politik yang terjadi di internal partai sebelum akhirnya menentukan pilihan," kata Saleh. Dia mencontohkan partainya sendiri, Hanura, yang sejauh ini solid. "Saya yakin publik bisa menilai keseriusan Hanura membangun soliditas partai dan memperjuangkan masyarakat," katanya.
IRA GUSLINA SUFA