TEMPO.CO, Ambon - Empat puluh delapan orang luka-luka terkena serpihan bom dan luka bakar, sedangkan sembilan kendaraan dibakar dan satu rumah dibakar dalam insiden rusuh obor Pattimura sekitar pukul 05.00 WIT, Selasa, 15 Mei 2012.
Sebelas orang korban dirawat di Rumah Sakit Bakti Rahayu, tujuh orang di RS Sumber Kasih, 16 orang di RSUD Dr. Haulussy, Kudamati, satu orang di RST Dr. Latumeten, dan tujuh orang di RS Alfatah, Ambon. (Baca: Sekelompok Pemuda Dicegat, Kota Ambon Tegang)
Namun berdasarkan versi Polda Maluku, hanya tujuh orang yang luka-luka. Empat dirawat di RSUD Dr. Haulussy dan tiga orang di RSU Alfatah, Ambon. "Tidak benar puluhan orang luka-luka," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Maluku, Ajun Komisaris Besar Johannis Huwae, kepada Tempo.
Wellem, salah seorang warga yang mengikuti iring-iringan obor Pattimura, mengatakan dari Desa Suli, Salahutu, Maluku Tengah, hingga Desa Hatiwe Kecil, Sirimau, Kota Ambon, tak ada masalah.
Namun ketika sampai di kawasan jalan sekitar Markas Brimob, sekelompok pembawa obor dalam jumlah yang besar, bergabung dengan para pembawa obor. Sampai di Desa Batu Merah, juga tak ada masalah. Ketika melintas di Mardika, sekelompok pemuda menghadang dan terjadi pelemparan. Itulah yang membuat insiden obor Pattimura terjadi sehingga menelan korban luka-luka.
Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu mengatakan dia sangat prihatin dengan insiden tersebut. Untuk itu Gubernur Maluku mengimbau masyarakat menahan diri. "Masalah ini akan diselesaikan sesuai jalur hukum," kata Karel Albert Ralahalu. (Baca: Pasca Bentrokan Ambon, Aparat Berjaga-jaga)
Pendeta Leonard van Harling juga berharap agar baik warga Kristen maupun warga muslim menahan diri. "Jangan terpancing dengan permainan orang yang tak mau melihat Ambon, aman," tutur pendeta Leonard van Harling.
MOCHTAR TOUWE
Berita Terkait:
Sekelompok Pemuda Dicegat, Kota Ambon Tegang
Pasca Bentrokan Ambon, Aparat Berjaga-jaga
Hari Ini, Evakuasi Sukhoi Diprioritaskan Via Udara
Pemerintah Santuni Korban Sukhoi Rp 50 Juta
Sukhoi yang Jatuh Ternyata Pesawat Pengganti
Perempuan Cantik dan Perempuan Tua di Gunung Salak