TEMPO Interaktif, Pasuruan - Banjir merendam 16 desa yang tersebar di 4 Kecamatan di Kabupaten Pasuruan, Senin, 2 Januari 2012. Akibatnya, ribuan rumah warga di Kecamatan Kraton, Pohjentrek, Bangil dan Beji tergenang air yang ketinggiannya mencapai dada orang dewasa. "Aktivitas warga terganggu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Yudha Triwidya.
Banjir terjadi akibat luapan sungai Kedunglarangan setelah hujan deras mengguyur Pasuruan selama sehari semalam. Tadi pagi, banjir di sebagian daerah telah surut. Warga bersama-sama membersihkan rumah dan perabotan yang tergenang banjir. Namun, kata dia, banjir masih menggenangi Kelurahan Kalianyar, Kalirejo, Tambakan, Kecamatan Bangil, dan Desa Kedungboto dan Kedungringin, Kecamatan Beji.
Yudha mengatakan, warga menolak dievakuasi dan mengungsi ke daerah yang lebih aman. Warga memilih menetap di rumah sambil menjaga barang berharga miliknya. Namun, untuk mengantisipasi banjir lebih besar, pemerintah menyiagakan sejumlah perahu karet untuk mengevakuasi korban.
Selain itu, pemerintah mendirikan dapur umum di Bangil untuk memasok kebutuhan makan korban banjir. Setiap hari, disiapkan 5 ribuan bungkus makan untuk korban dua kali sehari. Juga ada obat-obatan, dokter dan paramedis yang memantau kondisi korban.
Kondisi Sungai Kedung Larangan sendiri mengalami pendangkalan. Ini yang mengakibatkan air meluap ke pemukiman warga saat hujan deras turun.
Sedangkan warga di sekitar sungai mengaku enggan pindah dan mengungsi ke daerah yang lebih aman. "Lebih aman di sini. Takut maling," kata waga Kalianyar, Solikin.
EKO WIDIANTO