TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Dalam Negeri mengirim 38 orang bupati/wali kota dan kepala Badan Perencanaan Daerah mengikuti kursus di Harvard Kennedy School of Government. Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Reydonnizar Moenek mengatakan kepala dearah yang dikirim adalah lulusan terbaik Pendidikan dan Latihan Orientasi Kepemimpinan Kepala Daerah yang diadakan sejak 2009. "Ini tindak lanjut dari diklat itu," katanya ketika dihubungi psds Selasa 13 September 2011.
Sampai saat ini total terdapat 280 lulusan diklat di tujuh angkatan. Program diklat diadakan karena tingkat pemahaman kepala daerah bervariasi.
Pengiriman kepala daerah ini didukung lembaga nirlaba Rajawali Foundation yang memiliki kerja sama dengan Harvard Kennedy School of Government. Lembaga ini mengirimkan perwakilan mereka untuk mengikuti program kursus singkat di bidang pemerintahan.
Bersama dua pendamping dari Kementerian Dalam Negeri, 38 kepala daerah dan kepala badan perencanaan daerah akan berangkat pada 16 September. Mereka mengikuti kursus selama tiga pekan. Menurut Reydonnizar, program pelatihan ini termasuk akomodasi dan konsumsi. Namun pemerintah daerah tetap mengeluarkan biaya perjalanan dinas dan uang saku dari APBD.
Peserta program akan mengikuti kuliah demokratisasi dan otonomi daerah. Subyek yang akan mereka pelajari seperti perencanaan pemerintahan, pengelolaan keuangan daerah, kebijakan publik, dan proses pengambilan kebijakan lain. Kuliah disampaikan pengajar dari Harvard Kennedy School seperti J. Rosentgard, Antiny J. Saich, dan Elizabeth Osborne.
Sepulang kursus, para pejabat ini diminta membuat rencana aksi sesuai dengan daerah masing-masing. Rencana aksi itu harus bisa memberikan perubahan bagi daerah. Kementerian Dalam Negeri juga memantau realisasi dari rencana aksi itu.
Kepala Daerah dan Kepala Bapeda yang terpilih berasal dari Banjar Baru, Denpasar, Sumbawa Barat, Luwu Utara, Mamuju, Serdang Berdagai, Samosir, Solok, Agam, Bengkalis, Poso, Ternate, Lampung Selatan, Sukabumi, Banyuwangi, Malang, Gresik, Kediri, dan Kutai Kartanegara.
KARTIKA CANDRA