TEMPO Interaktif, Jakarta - Keluhan sebuah perusahaan Amerika yang sempat tak dibayar saat menangani lumpur Lapindo ternyata menjadi pembahasan antara Duta Besar Amerika dan Wakil Presiden yang pada saat itu masih dijabat Jusuf Kalla. Keluhan tersebut terungkap dalam kawat diplomatik Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia yang dibocorkan WikiLeaks dua hari lalu.
"Perusahaan Amerika yang bekerja di site Lumpur Lapindo kecewa karena hingga 14-15 Oktober belum dibayar," ujar Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia ketika itu, B. Lynn Pascoe yang bertemu Jusuf Kalla, pada 20 Oktober 2006.
Padahal, kata Pascoe, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, yang ketika itu dijabat oleh Purnomo Yusgiantoro, mengatakan akan menjamin pembayaran perusahaan tersebut. Tetapi ternyata pembayarannya tertunda.
Perusahaan Amerika Serikat, kata Pascoe, mengaku optimistis bisa menghentikan semburan lumpur. "Tapi upayanya membutuhkan waktu dan uang," ujar dia. Kalla, menurut Pascoe, memperhatikan keluhan tersebut dan berjanji akan berbicara dengan pemerintah soal Lapindo ini.
DIANING SARI