TEMPO Interaktif, Purwokerto: Setelah didera kesulitan pupuk, penderitaan petani seakan tak pernah usai. Di Cilacap, Jawa Tengah, lahan pertanian seluas 500 hektare terendam banjir.
"Padahal kami baru mulai menanam belum ada sebulan," ujar Sarkim, 42 tahun, petani di Kecamatan Kroya, Cilacap, Senin (15/12).
Genangan air di sawah Sarkim, sudah mulai ada sejak dua pekan terakhir. Akibatnya, jika air tak kunjung turun, maka tanaman padi yang masih belia itu akan puso. Selain di Kecamatan Kroya, banjir di lahan pertanian juga melanda Kecamatan Wanareja, Cipari dan Cimanggu.
Petani lainnya, Mujiono, 34 tahun, mengatakan genangan air tersebut bisa mengganggu pertumbuhan padi. "Jelas, hasilnya pasti akan berkurang," ujarnya.
Bahkan beberapa petani lebih sesak hatinya. Sejumlah petani mengaku sudah terlanjur memberi pupuk pada tanaman padi tersebut. Akibatnya, petani harus memberi pupuk lagi karena pupuk terdahulu sudah terbawa air. Selain itu, akibat tidak surutnya air, beberapa tanaman padi juga mulai membusuk.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Cilacap, Gunawan, mengatakan akan memberikan benih kepada petani yang terdampak banjir. "Kami sedang mendata berapa kebutuhan bibit yang dibutuhkan petani akibat banjir ini," terangnya.
Banjir disertai rob juga terjadi di Kecamatan Kampung Laut. Di daerah tersebut, lahan pertanian yang tergenang mencapai 100 hektare. Jika air laut pasang, lahan pertanian akan tergenang rob. Ditambah jika air hujan, genangan rob akan semakin besar.
ARIS ANDRIANTO