Iklan
TEMPO Interaktif, Kupang:Bantuan beras sebanyak 9.280 ton dari pemerintah pusat untuk warga di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, yang mengalami rawan pangan belum tiba. Padahal, stok beras di gudang Depot Logistik setempat menipis dan hanya untukbeberapa hari kedepan.Bupati Sikka, Aleks Longginus, yang dihubungi di Maumere,Jumat (16/6), mengatakan, pihaknya mengharapkan pemerintah pusat mempercepat pengiriman beras. "Harapan saya, beras cepat tiba karena banyak warga yang dalam kondisi kesulitan pangan," kata Longginus.Menurutnya, berdasarkan hasil validasi data di lapangan, ternyata jumlah rumah tangga yang mengalamiancaman rawan pangan mencapai 16.537 keluarga atau26.610 jiwa. "Data tersebut berdasarkan hasil analisa Badan Bimas Ketahanan Pangan dan instansi tekhnis di sembilan kecamatan dan 54 desa," ujarnya.Ancaman rawan pangan di Kabupaten Sikka mendapatperhatian serius dari pemerintah pusat. KementerianKoordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, mengirim timkhusus dan melakukan survei selama hampir sepekan. Timtersebut menyimpulkan, belum ada indikasi kelaparan meskisebagian warga telah mengkonsumsi putak akibat kesulitanbahan makanan. Jems de Fortuna
Iklan
