Kantor Papernas Palu Diserang

Reporter

Editor

Senin, 14 Mei 2007 08:05 WIB

TEMPO Interaktif, Palu: Kantor Sekretariat Partai Persatuan Pembebasan Nasional (Papernas) Palu diserang sekelompok massa pada Ahad malam. "Kami menduga mereka berasal dari salah satu kesatuan," kata Ketua Papernas Palu Martin kepada Tempo di Jakarta pada Ahad malam. Menurut Martin, penyerang memiliki ciri-ciri berbadan tegap, rambut cepak dan menggunakan sepatu lars. Bahkan salah seorang penyerang yang tertangkap adalah Prajurit Satu Makmur. "Kami sudah serahkan dia kepada Detasemen Polisi Militer Palu," katanya. Akibat penyerangan tersebut, tiga orang yang berada di dalam kantor papernas mengalami luka-luka akibat pukulan. Tiga korban luka adalah Wira, Iksan, dan Eko Haryanto. "Iksan dan Wira sedang dirawat di Rumah Sakit Bayangkara Polda Sulawesi Tengah," kata Martin.Berdasarkan keterangan korban dan warga sekitar, 40 orang itu sudah mengintai kantor Papernas. Mereka juga sempat membeli rokok dan voucer pulsa isi ulang di warung sekitar kantor. "Warga sempat curiga," ujarnya.Sekretaris Jenderal Papernas Hari Sitorus menyesalkan aksi penyerangan ini. "Kami minta polisi mengusut kasus ini dan menemukan kelompok penyerang itu," kata dia. Papernas, kata Hari, menunjuk Perhimpunan Bantuan Hukum Rakyat sebagai kuasa hukum dan sudah melaporkan penyerangan ini ke polisi. tito sianipar

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

13 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

29 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

35 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.

Baca Selengkapnya

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."

Baca Selengkapnya