TEMPO Interaktif, Solo:Ujian nasional susulan ternyata tidak menarik bagi siswa SMP di sejumlah daerah. Para pelajar lebih memilih bekerja ketimbang menyelesaikan program wajib belajar 9 tahunnya.Di Kota Solo, dari 18 siswa yang seharusnya mengikuti ujian susulan, hanya empat orang yang hadir. Sementara di Kabupaten Wonogiri, dari 18 peserta ujian susulan, sembilan orang di antaranya tidak ikut.“Sebagian besar siswa yang tidak ikut ujian susulan itu dari SMP Terbuka yang sebelumnya memang sudah bekerja. Bagi mereka lulus dari SMP sepertinya tidak penting karena tidak akan mengubah kehidupannya,” kata Kepala Dinas Pedidikan Wonogiri, Bambang Eko Sarwono, Jumat (4/5)Hal yang sama terjadi di Solo. Ujian susulan hanya diikuti 23 persen dari peserta yang terdaftar. Alasan siswa tidak ikut ujian susulan karena mereka sudah bekerja atau karena sudah mengikuti program Kejar Paket B. Siswa yang tidak mengikuti ujian susulan dinyatakan gugur."Mereka yang tidak ikut ujian susulan itu karena ada yang izin tidak ikut dengan alasan sudah bekerja. Tapi, ada yang izin karena sudah mengambil kejar paket B," kata Rakhmat Sutasman, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Solo.Imron Rosyid