TEMPO Interaktif, Sumedang:Para atau mahasiswa Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) meminta tayangan kekerasan di televisi dihentikan. Alasannya, saat ini sudah tidak ada lagi kasus kekerasan sebagaimana yang tertayang di televisi."Kami mengharapkan rekan-rekan pers dapat memberikan berita pada publik secara proporsional," kata Wakil Gubernur Praja IPDN Khusnul Kholiq di kampus IPDN, Selasa (10/4).Atas nama praja, dia meminta, tayangan mengenai tindak kekerasan yang dilakukan mahasiswa IPDN itu terjadi sebelum IPDN dibenahi. Menurutnya, selepas pembenahan kampus paska kematian Wahyu Hidayat pada 2003 tidak terjadi lagi kekerasan seperti yang ditayangkan di televisi.Khusnul mengaku, tidak pernah mengalami pemukulan dari para seniornya selama belajar. Praja tingkat empat itu menimba ilmu di IPDN sejak 2003. "Tidak semua praja terlibat dalam aksi kekerasan," ujarnya.Para praja yang tergabung dalam kepengurusan Wahana Bina Praja, setingkat senat di perguruan tinggi, meminta izin pada Rektor IPDN I Nyoman Sumaryadi untuk berbicara pada wartawan. Mereka hendak memberikan pernyataan atas kejadian yang terjadi di kampus itu.Nyoman sebelum membuka pertemuan antara praja dan wartawan di lantai II Gedung Wahana Eka Nara Bhakti, gedung utama kampus itu, meminta praja agar tidak emosi. "Saya meragukan emosi saudara karena ada tekanan publik akibat tayangan kekerasan sebelum tahun 2003 yang membuat marah seluruh komponen IPDN," kata Nyoman.Rektor mengingatkan para praja sebagai pegawai negeri sipil tidak mengomentari perintah presiden. Sebagai pegawai, katanya, yang tinggal hanya melaksanakan perintah pemimpin. Perintah presiden tersebut berkaitan dengan pembekuan kegiatan ekstrakulikuler di dalam maupun di luar kampus.Ahmad Fikri
Sekjen Kemendagri: Alumni IPDN Bagian Dari Perekat NKRI
27 Februari 2024
Sekjen Kemendagri: Alumni IPDN Bagian Dari Perekat NKRI
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Suhajar Diantoro, menerima audiensi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Abdullah Azwar Anas bersama Sivitas Akademika IPDN, di Aula Zamhir Islamie, IPDN Kampus Jakarta, Selasa, 27 Februari 2024.
Hendi mendesain ulang sektor pariwisata di kota Semarang. Program pemulihan ekonomi diantaranya memfasilitasi terbentuknya pasar sehat di tiap kecamatan.