Polri Tangkap Dua Penunjuk Jalan Imigran Gelap

Reporter

Editor

Selasa, 15 Juli 2003 15:39 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Polri telah menangkap dua orang warga Irak yang diduga kuat turut membantu para imigran gelap asal Timur Tengah meninggalkan negaranya masing-masing menuju Australia. Mereka menjadi penunjuk jalan, dengan menjadikan Indonesia dan Malaysia sebagai tempat transit. Akibatnya, ratusan imigran gelap menumpuk di Indonesia karena kesulitan masuk ke Australia. Demikian diungkapkan Kasubdispenum Mabes Polri, Kombes Pol Prasetyo, kepada Tempo News Room di Mabes Polri, Jakarta, Senin (14/1). Prasetyo menjelaskan, kedua orang itu adalah Khaleed Daoed, 35 tahun, dan Maythem Kamil Radhi, 26 tahun. Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap tersangka Centikaya Nugun alias Abu Keiz alias John, ditemukan bukti-bukti bahwa kedua orang asing tersebut turut membantu Abu Keiz untuk melakukan kegiatannya. Abu Keiz, 36 tahun, adalah warga negara Turki yang telah ditangkap tahun lalu. Untuk mempermudah pemeriksaan lebih lanjut terhadap kedua warga Irak itu, Polri meminta bantuan Dirjen Imigrasi untuk menerbitkan surat penahanan. Sebagaimana tahanan lain dalam kasus imigrasi, Polri meminta keduanya ditahan di Mabes Polri. Saat ini mereka masih di karantina pihak Imigrasi. Menurut Prasetyo, hingga saat ini masih ada ratusan imigran gelap asal Timur Tengah yang bertebaran di seluruh wilayah Indonesia. Sebagian dari mereka telah ditampung di karantina di Bogor. Mereka mendapatkan dana santunan dari UNHCR. Untuk menyelesaikan kasus imigran gelap ini, pemerintah pernah mengusulkan di dalam forum G to G agar UNHCR tidak mudah mengeluarkan status pengungsi. Sebab, dengan status itu, yang bersangkutan mendapatkan dana santunan Rp 500 ribu per bulan. “Ini menimbulkan kecemburuan di kalangan masyarakat setempat,” ujarnya. Selain itu, pemerintah juga mendesak Departemen Luar Negeri untuk melobi negara asal sehingga mereka bisa dideportasikan. Mengingat kasus imigran gelap yang berlarut-larut, lanjut Prasetyo, sebenarnya Polri bisa saja mengusir mereka secara paksa. Namun, pasti akan muncul reaksi yang keras dari UNHCR. Oleh karena itu, langkah itu tak dilakukan oleh Polri. (Retno Sulistyowati - Tempo News Room)

Berita terkait

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

1 menit lalu

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

Possession: Kerasukan memakai atribut horor Indonesia, yaitu pocong yang dipresentasikan bantal-guling lantaran dekat dengan keseharian masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

2 menit lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

Apa itu pelat khusus ZZ yang disebut tak kebal aturan ganjil-genap di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

9 menit lalu

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

Jika sudah menjalin hubungan dengan seseorang dan sangat ingin tahu apakah dia adalah belahan jiwa, berikut beberapa tandanya.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

19 menit lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya

Sule: Mahalini akan Pindah Agama dan Menikah dengan Rizky Febian secara Islam

22 menit lalu

Sule: Mahalini akan Pindah Agama dan Menikah dengan Rizky Febian secara Islam

Sule menjelaskan bahwa Mahalini akan menjadi mualaf sebelum menikah dengan Rizky Febian secara Islam di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Chelsea Kalahkan West Ham United 5-0, Nicolas Jackson Bikin Brace

23 menit lalu

Hasil Liga Inggris: Chelsea Kalahkan West Ham United 5-0, Nicolas Jackson Bikin Brace

Chelsea berpesta gol di gawang West Ham United dan mengalahkan lawannya itu dengan skor 5-0 dalam pertandingan Liga Inggris.

Baca Selengkapnya

Kado Hari Pendidikan Nasional: UKT Naik di Berbagai Kampus Negeri

31 menit lalu

Kado Hari Pendidikan Nasional: UKT Naik di Berbagai Kampus Negeri

UKT naik di berbagai kampus, buah dari penerapan Keputusan Mendikbudristek

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

33 menit lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

40 menit lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

51 menit lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya