Dewan Menilai Program, Gubernur Banten Tidak Merakyat
Reporter
Editor
Selasa, 27 Maret 2007 20:58 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD) Banten menilai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang diusulkan Gubernur Banten Rt Atut Chosiah tidak merakyat. "Rancangan ini harus diubah karena tidak mampu memjawab tangan kondisi masyarakat Banten saat ini," ujar Yayat Suhartono, anggota DPRD Banten, Selasa (27/3).Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejajahtera ini mengatakan, RPJMD yang diusulkan itu seharus menjadi solusi permasalahan yang ada di Banten selama lima tahun ke depan. Untuk itu, kata dia, rancangan itu harus dirumuskan lebih ringkas dan terfokus. "Jika kita pelajari, RPJMD Banten terlalu teoritis dan sulit untuk diimplementasikan," katanya.Selain itu, RPJMD Banten juga belum mencerminkan motto Iman dan Taqwa, sehingga draf yang diusulkan seperti tidak mempunyai ruh dan terkesan menjauh dari nilai religius.Padahal seharusnya Banten sudah mempunyai ciri khusus yang membedakan dengan provinsi lain di Indonesia."Masih banyak ketidaksesuaian dan ketidakcocokan data, maupun kesimpulan dan pernyataan, oleh karenanya, Gubernur harus segera memperbikinya agar RPJMD ini tidak terkesan formalitas belaka dan hanya bermain-main dengan angka saja," tegasnya.Hal senada anggota Fraksi Demokrat Sriyatno Haris Dharmoko. Dia mengatakan, Penyusun RPJMD, Pemprov Banten harus konsisten dan mengacu pada moto Provinsi Banten "Iman dan Taqwa". Selama ini motto tersebut hanya dijadikan sebagai slogan yang tidak bermakna. "Kami minta rancangan ini harus di rombak karena perlu penyempurnaan,"katanya,Ia juga meminta RPMJD harus menjadi acua untuk meyamaratakan pembangunan di wilayah ini. "Dalam rancangan itu tidak ada penjasalan mendetail soal penyamarataan pembangunan. Seharusnya ini mutlak harus ada,'" kata Haris.Dia mengatakan, "Wilayah Banten Selatan harus tumbuh dan berkembang, sedangkan wilayah yang berbatasan langsung dengan Provinsi DKI Jakarta harus mendapat perhatian khusus sebab jika tidak, maka Banten akan tertinggal jauh dan akan menimbulkan kesenjangan dari segala aspek pembangunan," katanya.Ratu Atut Chosiyah mengakau rancangan pembanugnan itu masioh jauh dari kesempurnaan. "Memang perlu penyempurnaan. Ini wajar dilakukan," katanya. Faidil Akbar
Berita terkait
Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali
2 menit lalu
Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali
BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.
Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta
47 menit lalu
Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta
Komunitas Pers Politeknik Tempo (Korste) telah menyelesaikan rangkaian pelatihan cek fakta bersama tim Cek Fakta Tempo pada Jumat, 3 Mei 2024 dan resmi menjadi agen cek fakta.