TEMPO Interaktif, Sragen:Memasuki akhir Februari, baru sekitar 30 persen areal tanaman padi di Kabupaten Sragen Jawa Tengah yang memasuki masa panen. Sebagian besar petani terlambat menanam karena kesulitan air. Petani pun mengkhawatirkan harga hasil panen mereka akan jatuh karena hampir bersamaan dengan datangnya beras impor dari Vietnam.Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sragen Endang Handayani, saat ini padi yang sudah dipanen mencapai 8.974 hektar dari 30 ribu hektar luas tanaman yang ada di daerah tersebut. Dia memperkirakan panen raya bakal berlangsung pada awal atau pertengahan bulan depan. "Produktivitasnya bagus, rata-rata di atas 6 ton per hektar," kata dia, Rabu (21/2).Meski baru sebagian kecil yang panen, harga gabah di daerah itu cenderung turun. Menurut petani, harga gabah saat ini hanya pada kisaran Rp 2.500 per kilogram, padahal sebelumnya sempat mencapai Rp 3.000-Rp 3.200 per kilogram. Penurunan tersebut terjadi lantaran harga beras juga sudah mulai turun. "Panenan memang masih sedikit, tapi penebas was-was karena harga beras juga terus turun," kata Sutoyo, penebas padi di Sragen.Penjualan gabah dengan sistem tebasan juga anjlok, rata-rata Rp 7 juta setiap patok (sepertiga hektar). Bahkan tidak sedikit penebas yang sudah memberikan uang muka pembelian kepada petani, terpaksa mengurungkan pembelian dengan resiko kehilangan uang muka yang sudah dipanjarkan kepada petani. "Tanaman yang sudah siap panen sudah mulai banyak, tapi penebasnya jarang muncul tidak seperti saat harga beras melonjak," kata Supardi, seorang petani di Sragen.Harga gabah diperkirakan akan anjlok drastis pada saat panen raya awal bulan depan. Pasalnya pada saat yang bersamaan beras impor dari Vietnam sebanyak 500 ton yang seharusnya masuk pada bulan Januari, baru akan datang bulan Maret mendatang. Meski pemerintah mengatakan beras impor tersebut akan masuk gundang karena hanya menjadi cadangan nasional, namun kedatangan beras impor tersebut bakal mempengaruhi harga gabah petani. "Petani itu hanya kebagian susahnya," kata SupardiImron Rosyid
Berita terkait
Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN
3 menit lalu
Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN
Menteri BUMN, Erick Thohir menyiapkan rancangan cetak biru BUMN hingga 2034 Mencakup rencana integrasi sektor pupuk dan pangan