TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah menghapus kelonggaran kunjungan bebas visa selama 60 hari karena sering disalahgunakan warga negara asing. Sebagai gantinya, warga negara asing diberi pilihan memohon visa biasa di perwakilan RI di negeri asalnya atau memohon visa on arrival. Negara mana yang akan kita berikan visa on arrival akan kita tentukan kemudian, kata Menteri Kehakiman dan HAM Yusril Ihza Mahendra sebelum mengikuti sidang kabinet, di Gedung Utama Sekretariat Negera, Jakarta, Kamis (10/4). Sebelumnya Indonesia membebaskan visa terhadap warga negara dari 48 negara. Selain itu, diterapkan pula visa resiprokal atau bebas visa secara timbal balik dengan 11 negara, termasuk lima negara ASEAN pertama. Visa inipun akan ditinjau kembali karena beberapa negara diantaranya Korea Selatan- secara sepihak mengubah kebijakannya. Sementara Amerika Serikat dan Australia selama ini warga negaranya bebas masuk ke Indonesia tanpa visa, namun tidak sebaliknya. Untuk mendapatkan visa dari kedua negara, warga negara Indonesia harus membayar Rp 450 ribu tanpa jaminan bahwa visanya akan disetujui. Pemerintah Indonesia kemudian menerapkan keseimbangan antar negara dengan menerapkan visa resiprokal sejak hari ini. (Deddy Sinaga Tempo News Room)