Agung: Otonomi Daerah Sebabkan Perubahan Tata Ruang Begitu Cepat

Reporter

Editor

Kamis, 8 Februari 2007 04:20 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Agung Laksono menengarai otonomi daerah sebagai penyebab perubahan-perubahan tata ruang yang begitu cepat tanpa mempertimbangkan dampaknya secara regional maupun nasional."Akibat otonomi daerah ini sering banyak terjadi perubahan begitu cepat," ujar Ketua DPR, Agung Laksono, kepada wartawan di ruang pers, usai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Rabu (3/02) pagi.Menurut Agung, banjir dipicu tiga faktor pada saat bersamaan, yaitu curah hujan lokal yang tinggi, banjir kiriman dari Puncak-Cianjur yang debitnya luar biasa karena daerah resapan air terganggu serta air pasang. "Kalau ketiganya dikombinasi tentu sulit dielakkan."Solusinya, ujar Agung, resapan air di hulu ditingkatkan, debit air perlu diatur, kemudian pintu air ke luar di laut. "Semua perlu koordinasi, yang sebetulnya ada dalam pasal 2 RUU Pemerintahan Ibukota."Beberapa negara di dunia, ujar Agung, juga terletak beberapa ratus meter di bawah permukaan laut namun terhindar dari banjir karena menggunakan landasan hukum yang baik, aturan jelas, konsisten, termasuk mempertahankan daerah jalur hijau yang menjadi daerah resapan air. "Tidak seenaknya saja dikonversi untuk kepentingan mendapatkan pendapatan daerah."Sebab itu, pemerintah dan DPR menyiapkan 3 Rancangan Undang-undang (RUU) yaitu RUU Pemerintahan Ibukota, RUU Bencana Alam, dan RUU Tata Ruang sebagai landasan hukum untuk menangani banjir di masa mendatang.RUU Pemerintahan Ibukota, ujar dia, saat ini sudah berada di meja presiden sehingga tinggal menunggu amanat Presidennya. Sementara RUU Tata Ruang bicara konversi lahan dari lahan hijau ke lahan industrial atau real estate.Ia menilai perlu ada langkah koordinasi 3 pemerintah provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.DPR meminta agar pemulihan akibat banjir di Ibukota supaya secepatnya diselesaikan misalnya perbaikan jaringan telekomunikasi dan listrik. Banjir Jakarta, ujar dia, telah menimbulkan kerugian Rp 4,1 triliun dan korban jiwa yang hampir mencapai 40 orang. "Presiden dan DPR tidak akan membiarkan kerugian semakin tahun semakinbesar."Badriah

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

4 jam lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

17 jam lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

1 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

1 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

1 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

2 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

3 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

3 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

4 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

4 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya