TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepolisian Republik Indonesia memutuskan menghentikan untuk sementara waktu cooling down pengejaran terhadap daftar pencarian orang pelaku kerusuhan di Poso, Sulawesi Tengah. Polisi lebih mengintensifkan pemeriksaan terhadap buron yang sudah ditangkap.Cooling down dulu untuk menenangkan masyarakat, kata Wakil Kepala Divisi Humas Markas Besar Polri Brigadir Jendral Anton Bachrul Alam ketika dihubungi melalui saluran telepon, Sabtu (20/1) di Jakarta.Sementara Kepala Kepolisian Resort Poso Ajun Komisaris Besar Ruddy Sufahriadi mengatakan pihaknya terus mencari informasi tentang keberadaan buron lainnya yang hingga saat ini belum tertangkap. Polisi menurut mantan Wakil Kepala Satuan Gegana I Brigadi Mobil Mabes Polri ini terus mencari bukti-bukti keterlibatan para buron tersebut dalam kerusuhan di Poso. Kami juga menyusun strategi supaya penangkapan atau penyerahan diri mereka (buron) tidak menimbulkan gejolak, kata Ruddy.Situasi di Poso, hingga saat ini menurut Ruddy masih sering terjadi aksi teror bom. Kamis (18/1) terjadi ledakan bom di Jalan Pulau Sumbawa Kelurahan Gebang Rejo Kecamatan Poso kota. Tidak ada korban jiwa dari ledakan bom tersebut. Sabtu (20/1), polisi kembali menemukan bom berdaya ledak rendah (low explosif) di depan Gereja Advent Poso kota. Bom berhasil dijinakan oleh tim Gegana Polda Sulteng.Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jendral Sisno Adiwinoto mengatakan, banyaknya aksi teror bom yang terjadi di Poso, dilakukan oleh pelaku kerusuhan untuk memancing polisi. Namun, kami tetap akan menempuh cara persuaasif, kata Sisno.erwin dariyanto