TEMPO Interaktif, Medan:Sekitar 45 orang guru mengadakan aksi demo ke gedung DPRD Kota Medan di Jl. Raden Saleh, Kamis (2/5), dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei. Puluhan guru di Solo juga melakukan aksi serupa bersama mahasiswa. Para guru dari berbagai sekolah swasta di Medan itu menuntut hak perlindungan atas profesi guru dan pembentukan standar gaji guru swasta. Mereka berasal dari Persatuan Guru Swasta Indonesia (PGSI) Medan, yang membawahi 13 ribu anggota di Sumatra Utara. Sebagian besar pendidik itu memakai ikat kepala warna putih bertuliskan PGSI. Mereka berkumpul di Lapangan Merdeka Medan sekitar pukul 10.00 WIB, lalu jalan kaki sepanjang 1 km ke gedung dewan. Rombongan guru yang berjalan kaki sambil membawa poster dan bernyanyi itu memacetkan arus lalulintas di sepanjang Jl. Raden Saleh dan Jl. Ahmad Yani. Di antara poster tersebut bertuliskan, "Kami Guru Swasta Perlu Kesejahteraan", "Tanpa Guru Swasta Nasib Anak Bangsa Akan Melata", "Tugas Kami Memang Mulia Mengajari Murid, Apa Daya Perut Kami Menjerit", dan “Perhatikan Nasib Guru”. Puluhan guru di Solo juga memperingati Hari Pendidikan Nasional dengan menggelar unjuk rasa bersama mahasiswa di Bundaran Gladak. Mereka menyuarakan perlunya dilaksanakan revolusi pendidikan guna meningkatkan kualitas pendidikan nasional yang sampai saat ini masih sangat rendah. Para pendidik yang tergabung dalam Forum Guru Karesidenan Surakarta (FGKS) dan Persatuan Guru Tidak Tetap Indonesia (PGTTI) ini juga mendesak pemerintah agar memberantas berbagai bentuk kejahatan di bidang pendidikan. “Kejahatan pendidikanlah yang merendahkan martabat pendidikan,” kata Ketua FGKS Ibnu Umar. Mahasiswa dari Forum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Surakarta yang bergabung dengan para guru menuntut pembaharuan kurikulum pendidikan. Menurut mereka, pendidikan di Indonesia hanya menjalankan kepentingan dunia internasional. (Bambang Soed/Imron Rosyid-Tempo News Room)
Berita terkait
Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya
2 menit lalu
Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya
Selain berulang kali menyerukan penutupan Al Jazeera, Israel tercatat berulang kali menyerang wartawan Aljazeera dan keluarganya.
Bank Mandiri Imbau Nasabah Waspadai Modus Penipuan Berkedok Undian
25 menit lalu
Bank Mandiri Imbau Nasabah Waspadai Modus Penipuan Berkedok Undian
Bank Mandiri mengimbau kepada para nasabah untuk mewaspadai kejahatan pembobolan rekening dengan modus penipuan berkedok undian berhadiah yang mengatasnamakan Bank Mandiri.