Tuntutan Tono Suratman Ditunda karena Materi Belum Dijilid
Reporter
Editor
Jumat, 8 Agustus 2003 16:39 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Pembacaan tuntutan atas terdakwa kasus pelanggaran hak azasi manusia (HAM) berat Timor-Timur, Brigadir Jendral Tono Suratman, Rabu (9/4) ini ditunda. Pasalnya, berkas tuntutan yang seharusnya dibaca hari ini, belum dijilid. Penundaan itu sendiri disampaikan Jaksa Penuntut Umum Gabriel G Simangunsong pada persidangan yang bertempat di pengadilan Ad Hoc HAM, Jakarta Pusat, sekitar pukul 10.45 WIB. Memang ada beberapa hal yang perlu diselesaikan, ujar Gabriel menjelaskan belum siapnya materi tuntutan kasus ini. Pada persidangan yang hanya berlangsung sekitar 15 menit itu Gabriel meminta waktu selama seminggu kepada majelis hakim untuk menyelesaikan materi tuntutan. Pengacara terdakwa, Rahyono Abikusno menyesalkan penundaan ini. Dua minggu itu sudah terlalu lama untuk membuat tuntutan, namun saya serahkan pada majelis hakim untuk memutuskan kapan keputusan harus dibacakan, ujarnya dalam persidangan. Sedianya majelis hakim akan melanjutkan persidangan pada Rabu (16/4) pekan depan . Namun karena adanya acara peringatan hari ulang tahun Kopassus, hakim ketua Andi Samsan Nganro menetapkan sidang akan dilanjutkan Senin (21/4) mendatang . Saat ditanya oleh wartawan usai sidang Gabriel mengatakan, sebenarnya belum siapnya materi tuntutan hanya bersifat teknis. Karena materi tuntutan belum dijilid, ujarnya sambil tersenyum. Pria berkacamata itu mengatakan bahwa ia telah menetapkan tuntutan hukuman kepada terdakwa. Angka-angka semua sudah ada, katanya. Brigjen Tono Suratman yang saat itu mejabat sebagai Komandan Korem (Damrem) 164 Wiradharma Timor-Timur didakwa membiarkan terjadinya peristiwa bentrokan antara kelompok pro integrasi dengan kelompok pro kemerdekaan pada tanggal 5,6 dan 17 maret 1999. Saat itu bentrokan terjadi di Kepasturan Liquica dan kediaman Manuel Carascalao di Timor-Timur yang menyebabkan puluhan korban tewas. (Indra Darmawan-Tempo News Room)
Berita terkait
5 Mei Ditetapkan Hari Bidan Sedunia, Begini Sejarahnya
1 menit lalu
5 Mei Ditetapkan Hari Bidan Sedunia, Begini Sejarahnya
Hari Bidan Sedunia dirayakan setiap tanggal 5 Mei sebagai penghargaan kepada para profesional kesehatan yang telah memberikan kontribusi besar dalam perawatan.
Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran
15 menit lalu
Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.