TEMPO Interaktif, Malang:Pemerintah Kabupaten Malang memperingatkan 20 perusahaan agar tidak membuang limbah ke Sungai Brantas dan anak sungainya yang mengalir ke Bendungan Sutami. Peringatan tersebut diberikan karena 20 perusahaan tersebut diduga ikut memberikan kontribusi bagi terjadinya pencemaran di Bendungan Sutami.Menurut Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Malang, Budi Iswoyo, berdasarkan hasil penelitian instasinya, pencemaran di Bendungan Sutami selain disebabkan karena bloming algae, juga karena limbah industri. "Jika dalam tiga kali sampling terbukti penyebab pencemaran air karena limbah industri, perusahaan pencemar akan ditindak tegas," katanya, Senin.Pemerintah daerah ini pernah membawa kasus pencemaran Bendungan Sutami ke meja hijau pada 2002. Pelaku pencemaran yang sempat dihukum adalah Tommy Phieter, Direktur CV Singkong Arto Mas Malang. Oleh Pengadilan Negeri Kabupaten Malang, Tommy Phieter divonis 10 bulan penjara dengan masa masa percobaan 18 bulan dan denda Rp 5 juta. Hakim menilai Tommy terbukti melakukan tindakan pidana pencemaran lingkungan di Sungai Metro yang menyebabkan lingkungan Bendungan Sutami tercemar.Berdasarkan data lembaga pengelola Bendungan Sutami, Perum Jasa Tirta I, pencemaran di Bendungan Sutami terjadi setiap tahun. Pencemaran ini mengakibatkan kematian ribuan ikan dan ekosistem di Bendungan Sutami. Penyebab pencemaran karena tingginya kadar nitrogen dan phospor, juga karena pencemaran limbah industri yang dilakukan oleh perusahaan yang berada di sepanjang hulu Sungai Brantas dan anak sungainya seperti Kali Metro. Perusahaan-perusahaan ini membuang limbahnya langsung ke sungai yang kemudian mengalir ke Bendungan Karangkates.Untuk mengatasi tingginya kandungan nitrogen dan phospor, Perum Jasa Tirta I akan membangun Aerasi atau tempat pengadukan air secara permanen di Bendungan Sutami mulai tahun 2007. Lokasinya akan ditempatkan di titik 800 meter ke arah selatan atau ke arah Kecamatan Kalipare. "Pembangunan aerasi ini untuk mengurangi kandungan kadar nitrogen dan phospat dalam air," kata Sekretaris Perum Jasa Tirta I, Harijanto. Bibin Bintariadi
5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif
28 Agustus 2023
5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif
Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.