TEMPO Interaktif, Jakarta:Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia mengirim mantan Komandan Operasi Keamanan ke Palu, Sulawesi Tengah, Inspektur Jenderal Paulus Purwoko, ke Poso. Menurut Kepala Kepolisian RI Jenderal Sutanto, pejabat utama yang dikirim ke Poso bukan saja mantan komandan operasi, tapi juga Kepala Korps Brimob Inspektur Jenderal Polisi S.Y. Wenas sebagai Deputi Operasi."Ia (Paulus Purwoko) berangkat sebagai supervisi. Kami ita memberangkatkan para pejabat utama," ujar Sutanto usai acara buka puasa bersama Presiden, Wakil Presiden, dan jajaran menteri kabinet, Rabu.Sutanto melanjutkan, selain pengawasan mereka juga memberikan masukan kepada Kepolisian Daerah dalam penanganan kasus Poso. "Supaya lebih efektif dalam menangani kasus ini," katanya.Sebelumnya, ia menyatakan terbuka dalam menerima informasi kasus Poso maupun kasus lainnya dari sumber mana pun termasuk intelijen. Sutanto menegaskan bahwa informasi dari Badan Intelijen Negara juga harus dilengkapi dengan alat bukti secara hukum yang kuat. "Agar bisa mempertahankan tersangka dan mengajukannya sampai proses persidangan," katanya.Mengenai pengejaran terhadap anak buah Hasanudin yang dituding melakukan penembakan di Poso, Sutanto mengatakan masih terus mencari. "Kalau sudah tahu pasti ditangkap, tidak mungkin dibiarkan, karena itu target," ujar Sutanto.Pengiriman ini terkait dengan penembakan Pendeta irianto Kongkoli oleh orang tak dikenal Senin lalu. Penambakan pada pagi hari di depan toko bangunan tersebut menimbulkan kekhawatiran bakal memunculkan konflik anatarwarga kembali.Rieka Rahadiana
Isu Ijazah Palsu Gibran, Begini Prosedur Penyetaraan Ijazah Luar Negeri
20 November 2023
Isu Ijazah Palsu Gibran, Begini Prosedur Penyetaraan Ijazah Luar Negeri
Gibran Rakabuming Raka mendapatkan surat keputusan penyetaraan ijazah luar negeri dari Kementerian Pendidikan pada 8 Agustus 2019. Simak syarat ketentuan agar lulusan luar negeri mendapatkan penyetaraan ijazahnya?