TEMPO Interaktif, Karanganyar:Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Karanganyar, Jawa Tengah, Kipik Triharyanti hilang di perairan lepas setelah kapal pencari ikan tempat mereka bekerja meledak dan terbakar habis. Peristiwa tersebut disampaikan rekan sekerja Kipik, Gunawan Sepriheriyanto, yang berada dalam satu kapal ketika peristiwa naas itu terjadi. "Sudah satu bulan lebih kejadian itu, berbagai upaya pencarian tapi tidak ditemukan," kata Gunawan kepada keluarga Kipik di Dusun Nglebak, Desa Munggur, Kecamatan Mojogedang, Karanganyar, kemarin.Gunawan dan Kipik merupakan dua dari tujuh awak buah kapal penangkap ikan yang dikontrak PT Moitokomoro, Jepang. Keduanya bekerja di perusahaan itu sejak 8 Agustus lalu. Sehari setelah sampai di Jepang, Gunawan dan Kipik langsung melaut. "Pelayaran pertama kami selamat dan pulang setelah hampir satu bulan lebih di laut mencari ikan. Kami tiba di pelabuhan Kogosima Pinyagelay, Tokyo, Jepang tanggal 11 September. Kemudian tanggal 13 September kami berangkat melaut kembali," kata Gunawan.Setelah empat hari berada di laut, tepatnya 17 September-- kapal tempat mereka bekerja tiba-tiba meledak. Seluruh badan kapal habis sehingga para awak kapal memutuskan untuk terjun bebas ke laut. Mereka hanyut hingga delapan jam sebelum diselamatkan oleh kapal Inggris. "Tapi yang semalat hanya empat orang, selebihnya tidak ditemukan meski angkatan laut Jepang yang dilapori melakukan pencarian di sekitar tempat terbakarnya kapal maupun tempat kami terdampar," cerita Gunawan.Imron Rosyid