Ketua MA: Banyak yang Salah Nilai Pedoman Prilaku Hakim
Reporter
Editor
Jumat, 13 Oktober 2006 18:50 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Mahkamah Agung Bagir Manan menganggap banyak yang salah menilai pedoman perilaku hakim. Pedoman yang sedang disusun oleh Mahkamah Agung tetap melarang hakim menerima hadiah. "Hakim boleh menerima pemberian yang kecil jumlahnya, misalnya bunga untuk hadiah ulang tahun," kata Bagir usai sholat Jumat di Gedung Mahkamah Agung, Jumat (13/10).Sedangkan penilai pedoman perilaku hakim menganggap Mahkamah Agung mengizinkan hakim menerima hadiah, dalam ukuran tertentu. Tetapi pemberian tersebut tidak boleh berhubungan dengan tugas hakim. Beberapa kalangan menilai aturan ini berpotensi praktek korupsi, dan kolusi. Tetapi Mahkamah Agung tetap mempertahankan aturan tersebut. Mahkamah beralasan, aturan itu telah sesuai dengan the Bangalore Principle, pedoman perilaku hakim sedunia. Manurut Bagir, hakim tetap dilarang menerima hadiah jika bertentangan aturan gratifikasi dalam Undang-Undang Anti Korupsi. "Semua sudah diatur dalam gratifikasi," kata dia. "Jadi sudah ada prinsipnya, tidak perlu kami atur lagi." Aturan gratifikasi penerimaan hadiah lebih dari Rp 10 juta, yang berhubungan dengan jabatan seseorang termasuk tindak pidana korupsi. AGOENG WIJAYA
