TEMPO Interaktif, Jakarta:Pengamat politik dari CSIS, J Kristiadi, melihat terjadinya kompetisi ketat di tubuh militer untuk menentukan figur Panglima TNI pengganti Laksamana Widodo AS. Saat ini, persaingan itu telah mengerucut pada tiga figur yakni Jenderal TNI Tyasno Sudarto, Jenderal Endriartono Sutarto dan Letjen TNI Djamari Chaniago (Kepala Staf Umum Mabes TNI). “Karena (persaingan) itu pengumuman pergantian Panglima TNI terkesan lambat dan diulur-ulur terus,” kata Kristiadi kepada wartawan usai seminar sehari Arah Politik TNI Pasca-Reformasi, di Hotel Akasia, Jakarta, Selasa (23/4) siang. Ia mengungkap saat ini sudah ada persetujuan Mabes TNI di Cilangkap untuk memperpanjang masa tugas Endriartono yang mestinya segera pensiun. “Namun perpanjangan itu hanya akan diberikan kalau Endriartono terpilih Panglima TNI,” ujarnya. Peluang terpilihnya Endriartono, jelas Kristiadi, bisa menjadi menipis jika Presiden Megawati mengganti Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) sebelum mengganti Panglima TNI. “Ada indikasi kuat itu yang akan dilakukan Megawati,” katanya. Lebih tipis lagi, lihat dia, peluang mantan KSAD Jenderal TNI Tyasno Sudarto. Pasalnya, jenderal aktif bintang empat tersebut bakal mempunyai kesulitan untuk mempertanggungjawabkan beberapa tuduhan pelanggaran hukum yang diarahkan padanya. Kristiadi justru melihat Djamari sebagai kuda hitam yang punya kans paling besar. (Wahyu Dyatmika – Tempo News Room)
Berita terkait
Jadwal Final Championship Series Liga 1 Digelar 2 Leg: Persib Bandung vs Madura United
37 menit lalu
Jadwal Final Championship Series Liga 1 Digelar 2 Leg: Persib Bandung vs Madura United
Simak jadwal final Championship Series Liga 1 antara Persib Bandung vs Madura United, serta perebutan posisi ketiga Bali United vs Borneo FC.