TEMPO Interaktif, Jakarta:Panitia Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui dana pengiriman pasukan ke Libanon sebesar Rp 355 miliar. Dana ini termasuk biaya pembelian 32 panser. “Alasan membeli panser dari Perancis karena sesuai standart PBB dan Indonesia sudah punya 14 yang dibeli di Perancis juga,” kata Menteri Juwono Sudarsono di gedung MPR/DPR, Jakarta Kamis (7/9). Besok, kata Juwono, Komisi Pertahanan DPR dan Departemen Pertahanan akan menggelar pleno membahas penggunaan anggaran tadi. Sedangkan dalam rapat tertutup hari ini, pemerintah menjelaskan kepada Panitia Anggaran DPR tentang dana yang diajukan Departemen Pertahanan. Selain Menteri Pertahanan, hadir pula Menteri Luar Negeri Hasan Wirajuda.Menurut Juwono, pemerintah sudah mempertimbangkan efisiensi dan kesepadanan operasioanl jenis 32 panser, yang akan dibeli. Rencananya Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan Letnan Jenderal Sjafrie Sjamsoeddien dan Direktur Jenderal Perencanaan Sistem Pertahanan Laksamana Muda Yuwendi lusa depan akan berangkat ke Perancis. Pembelian, kata Juwono, akan dilakukan dari pemerintah ke pemerintah. Ketua Panitia Anggaran Emir Moeis menyatakan anggota panita tak keberatan dengan penggunaan anggaran, termasuk pembelian panser dari Perancis. “Memang tadi ada kekhawatiran panser hanya cocok di padang pasir, tidak cocok di Indonesia,” kata dia. “Ternyata kita sudah punya 14 yang sejenis dan dibeli dengan harga yang sama.” Dian Yuliastuti