TEMPO Interaktif, Jakarta:Bank Dunia dan Komisi Pemberantasan Korupsi akan melakukan investigasi bersama untuk mengusut adanya dugaan praktek korupsi dua proyek infrastruktur di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum. ”Kami menilai akan lebih baik jika investigasi dilakukan bersama antara Bank Dunia dan KPK," kata Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Andrew Steer, dalam keterangan persnya seusai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla, Rabu (30/8). Menurut Steer, Bank Dunia telah menyerahkan dokumen dan berkas kontrak kedua proyek tersebut kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. Seperti diberitakan sebelumnya, Bank Dunia membatalkan penyaluran pinjaman proyek di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum. Dua proyek itu adalah Transportasi Wilayah Indonesia Timur senilai US$ 3,6 juta dan hibah persiapan proyek untuk Infrastruktur Jalan Strategis senilai US$ 1,1 juta dari pemerintah Jepang. Bank Dunia, kata Steer, telah menerima permintaan pemerintah agar dugaan korupsi diselidiki pihak Indonesia. Dia menyambut baik penyelidikan yang sedang dijalankan Komisi Pemberantasan Korupsi dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan.Kendati begitu, kata dia, Bank Dunia menginginkan adanya pembuatan mekanisme di Departemen Pekerjaan Umum yang dapat mencegah kejadian terulang kembali. Steer meminta mekanisme pencegahan tersebut juga diterapkan dalam penanganan proyek di semua sektor.Bank Dunia sendiri sedang menyelidiki perusahaan yang terkait dugaan korupsi proyek infrastruktur itu. Jika terbukti, perusahaan tersebut akan dikenakan sanksi dan dimasukkan ke dalam daftar hitam dan tidak akan diizinkan lagi terlibat dalam proyek yang didanai oleh Bank Dunia. | OKTAMANDJAYA WIGUNA