Satuan Tugas Kesehatan TNI Sudah di Lokasi Gempa Pidie  

Reporter

Kamis, 8 Desember 2016 23:03 WIB

Sejumlah korban gempa dirawat di dalam tenda darurat, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tgk Chik Ditiro Sigli, Pidie, Aceh, 7 Desember 2016. Puluhan orang dilaporkan tewas dan ratusan lainnya luka-luka akibat gempa 6.5 SR yang mengguncang kawasan Pidie Jaya dan sekitarnya. ANTARA/Irwansyah Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meninjau lokasi gempa bumi di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Gempa berkekuatan 6,4 skala Richter itu terjadi Rabu kemarin dan tercatat sudah menelan lebih dari 100 korban jiwa.

Gatot, saat mendatangi posko yang didirikan di sekitar lokasi terdampak, mengatakan pihaknya telah mengirim Satuan Tugas (Satgas) Kesehatan TNI.

“Tenaga medis berupa dokter bedah, ortopedi, (dokter) anak, dan anestesi,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan pers Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Kamis, 8 Desember 2016.

Gatot yang datang atas instruksi presiden meyakini bahwa tim medis sudah siap sedia dengan seluruh perlengkapan. "Ini semua akan dilaporkan kepada Presiden,” ujarnya.

Dia pun menyempatkan diri berkomunikasi dengan warga setempat. “Saya sudah perintahkan prajurit menyiapkan rumah sakit lapangan untuk menampung korban gempa karena rumah sakit setempat sudah overload," tuturnya pada warga.

Gatot berserta rombongan pun sempat mengunjungi lokasi yang dinilai sebagai wilayah terdampak paling parah, yaitu Desa Gampong, Masjid Tuha, Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya. Di tempat tersebut, tim gabungan TNI telah mendirikan Posko Tanggap Darurat di halaman kantor Bupati Pidie Jaya.

Gatot juga meninjau perumahan dinas Prajurit Kompi Senapan B Bhirawa Yudha Batalyon Infanteri 113/Jaya Sakti yang terdampak gempa. Dalam kesempatan tersebut, dia memberi santunan kepada prajurit untuk biaya perbaikan rumah.

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal Wuryanto membenarkan bahwa gelombang pertama Satgas Kesehatan TNI terdiri dari 218 personel gabungan.

"Iya, benar jumlah itu, dan didukung juga (petugas) marinir dan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad)," ujar Wuryanto saat dikonfirmasi Tempo, Kamis, 8 Desember.

Adapun 218 personel gabungan itu terdiri dari 82 prajurit Batalyon Kesehatan Kostrad TNI, 61 prajurit Marinir Angkatan Laut, dan 31 personel Badan SAR Nasional.

Ada juga 6 dokter spesialis dari Rumah Sakit Mintohardjo TNI AL dan 1 orang dokter umum. Sisanya adalah 35 personel kesehatan marinir yang terdiri dari 2 dokter umum dan 33 personel kesehatan.

Gelombang pertama satgas kesehatan itu berangkat pada Rabu sore menggunakan pesawat Hercules C 130 TNI Angkatan Udara

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

2 jam lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

14 jam lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

16 jam lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

16 jam lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

1 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

2 hari lalu

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

2 hari lalu

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

Sedikitnya empat orang luka-luka akibat gempa yang terjadi pada Sabtu malam ini.

Baca Selengkapnya

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

3 hari lalu

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intra-slab subduksi banda.

Baca Selengkapnya

Gempa M4,8 di Laut Guncang Banten dan Sekitarnya, Disusul Gempa M3,3

3 hari lalu

Gempa M4,8 di Laut Guncang Banten dan Sekitarnya, Disusul Gempa M3,3

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar bawah laut.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

3 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya