Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meninjau Taman Gantung usai diresmikan di gedung Siola Jalan Tunjungan Surabaya, 26 Juli 2016. TEMPO/ MOHAMMAD SYARRAFAH
TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengimbau warga Surabaya tidak ikut-ikutan berdemo ke Jakarta pada 2 Desember mendatang. Bahkan ia mengajak masyarakat merayakan Naulid Nabi Muhammad SAW di Balai Kota Surabaya bersama-sama. “Sudahlah, ngapain ke Jakarta, di Surabaya saja sama saya,” kata Risma di ruang kerjanya, Rabu, 23 Nopember 2016.
Menurut Risma, jalanan di Jakarta sudah macet. Jadi, kalau warga Surabaya ke Jakarta, Ibu Kota akan semakin macet. Karena itu, Risma mengajak warga Surabaya merayakan Maulid Nabi sembari memakan tumpeng yang akan disediakan di Balai Kota Surabaya. "Tumpeng-tumpengakeh. Sopo sing mangan engkok, wargane nangJakartakabeh (Tumpengnya banyak, siapa yang makan nanti kalau warganya ke Jakarta semua)," ucap Risma.
Risma tidak menyiapkan pengamanan khusus bagi warga Surabaya yang akan ikut unjuk rasa ke Jakarta. Sebab, ia tidak mengetahui koordinatornya dan pergerakan mereka.
Meski begitu, Risma memiliki rencana mengumpulkan para ulama dan organisasi kemasyarakatan Islam di Kota Surabaya untuk berkoordinasi tentang rencana unjuk rasa di Jakarta itu. “Saya masih punya rencana mengumpulkan ulama-ulama,” ujarnya.
Risma menuturkan, apabila ada aksi serupa di Kota Surabaya, ia mempersilakan untuk masuk Balai Kota Surabaya supaya tidak menimbulkan kemacetan.
Beberapa warga Surabaya memang diisukan akan ikut aksi 2 Desember ke Jakarta. Namun koordinator penggalangan massa tak terlacak. Demo 2 Desember itu merupakan kelanjutan aksi unjuk rasa 4 November lalu. Jika demo 4 November digelar untuk mendorong pemerintah memperkarakan Ahok dalam kasus dugaan penistaan agama, demo akbar 2 Desember dilakukan untuk mendesak kepolisian menahan Ahok.
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
2 hari lalu
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)