2.000 Orang Mengungsi Akibat Banjir Citarum di Bandung  

Reporter

Selasa, 15 November 2016 18:49 WIB

Kendaraan melewati banjir yang menggenangi Jalan Raya Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 11 November 2016. Hujan lebat yang mengguyur di kawasan timur Bandung mengakibatkan banjir di sejumlah titik di Kabupaten Bandung dan Sumedang. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Tata Irawan mengatakan korban banjir akibat luapan Sungai Citarum di Kabupaten Bandung berada di pengungsian hampir dua pekan. “Data terakhir, di pengungsian ada 611 keluarga, kurang-lebih 2.030 jiwa. Kalau dihitung, sudah dua minggu di pengungsian,” kata Tata saat dihubungi, Selasa, 15 November 2016.

Tata mengatakan 2.000 ribu pengungsi itu sudah dua minggu ini bolak-balik tinggal di pengungsian karena banjir yang naik-turun. “Tergantung hujan juga, seperti sekarang ini agak lama. Kalau di Kabupaten Bandung, banjir tidak seperti di Kota Bandung, di sini luas, masif, dan tinggi. Kalau di Bandung hanya genangan, dalam 1-2 jam selesai,” ujarnya.

Menurut Tata, ribuan pengungsi itu berasal dari tiga kecamatan, yakni Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang. “Lokasi pengungsian tersebar di 23 titik di tiga kecamatan, yang besar ada beberapa, sisanya hanya dihuni 2-3 keluarga,” tuturnya.

Tata mengatakan Pemerintah Kabupaten Bandung menyiapkan logistik untuk kebutuhan pengungsi yang disebarkan lewat kantor kecamatan hingga ke lokasi pengungsian. “Sementara ini masih bisa melakukan kegiatan penanggulangan dengan logistik dan lain sebagainya,” ucapnya.

Menurut Tata, banjir yang terjadi November ini belum sebesar banjir sebelumnya. “Kita pernah mengalami sampai 11 ribu pengungsi, ini baru 2.000 pengungsi. Tapi kita tidak menghitung dari besar-kecilnya pengungsi. Kami, pemerintah, tetap melayani mereka. Pemerintah harus hadir di tengah masyarakat,” katanya.

Tata mengatakan lokasi banjir masih menggenang di lokasi yang memang menjadi langganan banjir. Kendati demikian, ada sejumlah lokasi baru yang sebelumnya jarang kebanjiran. “Misalnya, Rancaekek dan Kotawaringin sekarang ada genangan, dan beberapa titik lainnya. Biasanya jarang, walaupun kemungkinan ada saja, intensitasnya tidak seperti sekarang, agak sering,” ujarnya.

Tata mengatakan Pemerintah Kabupaten Bandung belum menyatakan situasi darurat bencana. “Status kami masih siaga darurat bencana, sama seperti pemerintah provinsi,” katanya.

Prakirawan BMKG Kelas 1 Bandung, Yuni Yulianti, mengatakan intensitas hujan sepanjang November ini bervariasi, dari ringan hingga lebat. Hari ini, misalnya, intensitas hujan yang terjadi tercatat lebat, mencapai 38 milimeter dalam hitungan dua jam. “Itu data yang masuk dari Pos Cemara, kalau yang lainnya belum masuk,” tuturnya saat dihubungi, Selasa, 15 November 2016. *

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

5 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

20 jam lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

23 jam lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

5 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

5 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

6 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

6 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

6 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

7 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

8 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya