Delapan Nelayan yang Dipidana di Malaysia Kembali ke Medan

Reporter

Editor

Selasa, 15 Juli 2003 09:50 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Delapan nelayan asal Indonesia dari daerah Asahan dan Deli Serdang yang ditahan Kepolisian Diraja Malaysia enam bulan lalu, telah dibebaskan dan dipulangkan. Mereka tiba di Pelabuhan Belawan, Jumat sore (11/1), pukul 14.00 WIB dengan menumpang Kapal Ferry Bahagia Ekspres. Sebelumnya, Tim Advokasi Nelayan Indonesia yang diketuai Ridwan Batubara sibuk melobi pemerintah Malaysia untuk membebaskan nelayan-nelayan tersebut. Tapi upaya itu tidak ditanggapi dan klien mereka tetap diwajibkan menjalani hukuman karena dianggap memasuki perairan Malaysia secara ilegal. Delapan nelayan itu masing-masing, Mohammad Basri, 28 tahun, Abdul Malik, 24 tahun, Dahari, 31 tahun dan Darwi, mereka anak buah kapal (ABK) KM Indra Jaya berasal dari Desa Lalang Kecamatan Medang Deras Kabupaten Asahan. Selebihnya adalah Siddik bin Hasan, 24 tahun, Zubir, 18 tahun, Dedek, 13 tahun dan Midi bin Kori, 16 tahun, ABK KM Bulkua asal Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Deli Serdang. Kedatangan mereka disambut keluarga masing-masing dalam suasana mengharukan. Sebagian besar dari mereka tidak sanggup menahan tangis setelah hampir setahun mereka berpisah. Namun mereka bersyukur dan terimakasih atas perhatian pemerintah Indonesia dan Tim Advokasi Nelayan Indonesia. “Kami akui tanpa sadar memasuki perairan Malaysia untuk menangkap ikan hingga ditangkap Polisi Kelautan Malaysia,” kata Zubir, seorang nelayan kepada Tempo News Room, Jumat sore (11/1) di Belawan. Ridwan yang juga Ketua Samsat Kelautan Sumatra Utara membenarkan kepulangan mereka dan merencanakan akan memberikan bantuan kepada nelayan tersebut. “Selama ini kami memang memberi bantuan kebutuhan hidup keluarga nelayan. Kami sudah berupaya membebaskan meeka tapi kita tak bisa dan tetap menghormati sistem hukum negara tetangga itu,” katanya, Sabtu pagi (12/1). Kasus delapan nelayan ini sempat menghebohkan masyarakat Sumatra Utara. Keluarga nelayan tersebut berkali-kali mendatangi dan berunjukrasa ke kantor Konsulat Malaysia di Medan. Tapi upaya itu tapi tidak membuat pemerintah Malaysia surut langkah untuk memroses para nelayan itu. Bersamaan dengan kepulangan delapan nelayan itu, tiba pula 133 tenaga kerja Indonesia (TKI) setelah dideportasi pemerintahan Malaysia melalui pelabuhan Belawan. Para TKI dipulangkan setelah menjalani hukuman penjara dan umumnya karena tidak memiliki izin resmi kerja. TKI yang dipulangkan Pemerintah Malaysia berasal dari berbagai daerah di Indonesia, di antaranya Sumut, Lampung, Sumbar dan Jakarta. Dari Belawan kemudian para TKI melanjutkan perjalanan ke daerah asalnya dengan menumpang bus carteran dari Terminal Amplas Medan kembali ke daerah asalnya. “Saya sudah menjalani hukuman penjara selama 6 bulan sebelum dipulangkan ke Indonesia. Saya ditangkap polisi saat berbelanja dan langsung ditahan karena tak punya izin kerja. Saya sudah kerja tiga bulan di Malaysia dan masuk dari Tanjung Balai naik tongkang,” kata Rustini asal Perdagangan, Sumatera Utara. (Bambang Soed)

Berita terkait

Hakim MK Tegur Anggota Bawaslu Papua Tengah yang Datang Terlambat di Sidang Sengketa Pileg

42 detik lalu

Hakim MK Tegur Anggota Bawaslu Papua Tengah yang Datang Terlambat di Sidang Sengketa Pileg

Hakim MK Arief Hidayat menegur anggota Bawaslu Papua Tengah yang datang terlambat dalam sidang sengketa Pileg 2024 di panel 3, hari ini

Baca Selengkapnya

Viral TikTokers Bima Unggah Penawaran jadi Buzzer Bea Cukai, Begini Tanggapan Bea Cukai

1 menit lalu

Viral TikTokers Bima Unggah Penawaran jadi Buzzer Bea Cukai, Begini Tanggapan Bea Cukai

Bima tidak ingin menjadi pembohong karena harus berbicara testimoninya tentang Bea Cukai menggunakan skrip yang dibuat oleh agensi.

Baca Selengkapnya

Indonesia vs Guinea: Elkan Baggott dan Dewangga Pilihan Tepat Gantikan Rizky Ridho dan Justin Hubner?

1 menit lalu

Indonesia vs Guinea: Elkan Baggott dan Dewangga Pilihan Tepat Gantikan Rizky Ridho dan Justin Hubner?

Mohammad Kusnaeni mengungkapkan masalah yang bisa menghampiri Elkan Baggott dan Alfeandra Dewangga pada laga Indonesia vs Guinea.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Jelaskan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

2 menit lalu

Dirut PLN Jelaskan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

3 Fitur Komentar Instagram yang Perlu Diketahui

2 menit lalu

3 Fitur Komentar Instagram yang Perlu Diketahui

Tiga fitur komentar ini merupakan wujud instagram untuk menjadi aplikasi yang lebih ramah dan inklusif bagi penggunanya.

Baca Selengkapnya

Sidang Lanjutan Praperadilan Panji Gumilang, Para Pihak Akan Sampaikan Bukti Hari Ini

3 menit lalu

Sidang Lanjutan Praperadilan Panji Gumilang, Para Pihak Akan Sampaikan Bukti Hari Ini

Sidang praperadilan yang diajukan pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Abdussalam Panji Gumilang dilanjutkan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

9 menit lalu

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

Pendukung menyambangi rumah Anies di Lebak Bulus, Ahad, 5 Mei 2024. Mereka melihat undangan halalbihalal dari pesan berantai yang ternyata hoaks

Baca Selengkapnya

Mahalini Dapat Kejutan Bridal Shower 2 Bulan Lalu, Kakak Ipar: Akhirnya Bisa Diposting

17 menit lalu

Mahalini Dapat Kejutan Bridal Shower 2 Bulan Lalu, Kakak Ipar: Akhirnya Bisa Diposting

Setelah disimpan selama hampir 2 bulan, foto-foto bridal shower Mahalini akhirnya dibagikan ke publik menjelang pernikahannya dengan Rizky Febian.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 3.000, per Gram di Level Rp 1.310.000

20 menit lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 3.000, per Gram di Level Rp 1.310.000

Harga emas Antam hari ini turun sebesar Rp 15 ribu bila dibandingkan dengan harga dalam perdagangan Senin pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

23 menit lalu

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

Faisal Basri mengkritisi promosi kendaraan listrik yang selama ini tak mengungkap adanya dampak negatif lantaran masih mengandalkan batu bara

Baca Selengkapnya