Terumbu Gililabak Rusak Kena Tongkang, BLH Terjunkan Tim

Reporter

Kamis, 3 November 2016 23:10 WIB

Dua wisatawan asing menikmati alam bawah laut saat penanaman terumbu karang rangkaian dari kegiatan Sanur Village Festival 2016 di Pantai Sanur, Bali, 26 Agustus 2016. Festival tahunan ini diadakan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. ANTARA/Nyoman Budhiana

TEMPO.CO, Sumenep -- Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sumenep, Jawa Timur memastikan terumbu karang di Pulau Gililabak, Kecamatan Pulau Talango rusak parah setelah kapal tugboat mengandaskan tongkang bermuatan batu bara yang dibawa di pesisir pantai Gililabak. "Kami sudah menerjunkan tim untuk mengecek langsung, memang ada kerusakan," kata Kepala BLH Sumenep M Syahrial, Kamis, 3 November 2016.

BLH belum dapat memastikan seberapa kerusakan terumbu karang. Syahrial berujar, kerusakan baru akan diketahui setelah tongkang dipindah. Namun, melihat jumlah batu bara yang dibawa mencapai 12.520 mega ton, dia memprediksi kerusakan cukup luas apalagi lokasi kandasnya tongkang hanya 50 meter dari bibir pantai.

Syahrial menambahkan kerusakan tersebut akan dilaporkan ke BLH Jawa Timur karena Pulau Gililabak merupakan salah satu destinasi wisata andalan Kabupaten Sumenep. Pulau Gililabak hanya dihuni sekitar 40 kepala keluarga, pantainya yang indah, bersih dan terawat jadi lokasi favorit wisatawan penyuka snorkling dan diving. "Lokasi kandasnya tongkang merupakan lokasi snorkling dan diving," ungka dia.

Terpisah, Kepala Polres Sumenep, Ajun Komisaris Besar Joseph Ananta Pinora mengatakan Satuan Polisi Air (Satpol Air) Polres Sumenep telah memeriksa salah satu anak buah kapal tugboat. Polisi ingin memastikan penyebab bocornya lambung tongkang, serta apa saja yang terjadi selama pelayaran. "Kami juga memeriksa kelengkapan surat-suratnya," kata dia.

Kesimpulan sementara polisi, Moses Mantiri, nahkoda kapal tugboat sengaja mengandaskan agar tidak tenggelam karena kebocoran lambung membuat tongkang miring saat berlayar. "Tidak ada korban jiwa, Nahkoda dan ABK bertahan di kapal," kata Ananta.

Kapala milik PT MDM berlayar dari dari Asam-Asam Anchorage Area Banjarmasin menuju Paiton Probolinggo pada Jumat 28 Oktober lalu. Setibanya di Perairan Selat Madura pada Minggu, 30 Oktober 2016, nakhoda kapal melihat ada kemiringan pada tongkang, hingga akhirnya nakhoda kapal memutuskan melakukan deviasi pelayaran ke Pulau Gililabak untuk mengkandaskan tongkang dengan persetujuan managemen PT MDM.

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

23 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

54 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Walhi Beberkan Kerusakan Lingkungan Akibat Hilirisasi Nikel di Maluku Utara: Air Sungai Terkontaminasi hingga..

29 Januari 2024

Walhi Beberkan Kerusakan Lingkungan Akibat Hilirisasi Nikel di Maluku Utara: Air Sungai Terkontaminasi hingga..

Walhi mengungkapkan kerusakan lingkungan yang diakibatkan hilirisasi industri nikel di Maluku Utara.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Industri Nikel Merusak Hutan dan Lingkungan Indonesia

24 Januari 2024

Penelitian Sebut Industri Nikel Merusak Hutan dan Lingkungan Indonesia

Penelitian menyebutkan aktivitas industri nikel di Indonesia menyebabkan kerusakan hutan dan lingkungan secara masif.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Kritik Gibran Glorifikasi Hilirisasi Nikel Jokowi: Faktanya Merusak Lingkungan

23 Januari 2024

Greenpeace Kritik Gibran Glorifikasi Hilirisasi Nikel Jokowi: Faktanya Merusak Lingkungan

Greenpeace mengkritik Gibran yang mengglorifikasi program hilirisasi nikel Presiden Jokowi. Industri ini dinilai banyak merusak lingkungan.

Baca Selengkapnya

Di Debat Cawapres, Mahfud Kutip Surat Ar-Rum Ayat 41 Ingatkan Soal Kerusakan Alam

21 Januari 2024

Di Debat Cawapres, Mahfud Kutip Surat Ar-Rum Ayat 41 Ingatkan Soal Kerusakan Alam

Dalam debat cawapres, calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan kerusakan alam di bumi terjadi karena tingkah laku manusia.

Baca Selengkapnya

TKN Prabowo-Gibran Bilang Perusahaan Perusak Lingkungan Harus Dihukum Seberat-beratnya

21 Januari 2024

TKN Prabowo-Gibran Bilang Perusahaan Perusak Lingkungan Harus Dihukum Seberat-beratnya

Menurut Budisatrio Djiwandono, Prabowo-Gibran akan memberikan hukuman berat kepada pihak yang merusak alam.

Baca Selengkapnya

Karhutla di Gunung Arjuna Capai 4.000 Hektare, Diduga Ulah Pemburu

8 September 2023

Karhutla di Gunung Arjuna Capai 4.000 Hektare, Diduga Ulah Pemburu

Karhutla di Gunung Arjuna dan sekitarnya pertama kali terpantau muncul di kawasan Bukit Budug Asu, pada Sabtu, 26 Agustus lalu.

Baca Selengkapnya

Walhi Sebut Pidato Kenegaraan Jokowi Dorong Kerusakan Lingkungan

17 Agustus 2023

Walhi Sebut Pidato Kenegaraan Jokowi Dorong Kerusakan Lingkungan

Aulia menilai pidato Presiden Jokowi sangat mencerminkan keberpihakan pemerintah terhadap padat modal.

Baca Selengkapnya

Dijuluki sebagai Kampung Pengemis, Warga di 4 Daerah ini Mayoritas Meminta-minta

14 Agustus 2023

Dijuluki sebagai Kampung Pengemis, Warga di 4 Daerah ini Mayoritas Meminta-minta

Kampung pengemis adalah julukan untuk menyebut suatu daerah yang mayoritas penduduknya mengemis. Baik itu yang miskin atau berkecukupan.

Baca Selengkapnya