SBY Dukung Jokowi Lanjutkan Kasus Munir

Rabu, 26 Oktober 2016 11:25 WIB

Presiden Republik Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono dalam konferensi pers menanggapi kasus menghilangnya dokumen Tim Pencari Fakta (TPF) Munir Said di Kediamannya Puri Cikeas, 25 Oktober 2016. TEMPO/Kurnia Rizki

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendukung langkah Presiden Joko Widodo melanjutkan pengusutan kasus hukum kematian aktivis hak asasi manusia, Munir Said Thalib. Menurut dia, kematian Munir merupakan kasus serius dan mencoreng demokrasi Indonesia.

"Selalu ada pintu untuk mencari kebenaran yang sejati jika memang ada kebenaran yang belum terkuak. Karena itu, saya mendukung langkah Presiden Jokowi melanjutkan kasus hukum ini jika memang ada yang belum selesai," kata Yudhoyono saat menggelar konferensi pers ihwal polemik hilangnya dokumen laporan akhir tim pencari fakta (TPF) kematian Munir, Selasa, 25 Oktober 2016.

Masalah dokumen laporan TPF mencuat setelah Komisi Informasi Pusat (KIP) mengabulkan gugatan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) agar pemerintah membuka dokumen itu ke publik pada 10 Oktober lalu. Namun Presiden Jokowi mengaku pemerintahannya tidak memegang dokumen tersebut. Presiden lantas memerintahkan Kejaksaan Agung menelusuri keberadaan dokumen tersebut.

Menurut Yudhoyono, pemerintahan pada masa kepemimpinannya telah menindaklanjuti laporan dari TPF. Sejumlah orang telah dihadapkan ke pengadilan, seperti perwira tinggi TNI, Muchdi Pr. dan kopilot Garuda, Pollycarpus Budihari Priyanto. “Berkaitan dengan tindak lanjut rekomendasi TPF Kematian Munir, saya sebagai presiden waktu itu bertanggung jawab. Saya bertanggung jawab dalam menegakkan hukum kasus meninggalnya Munir dan menindaklanjuti rekomendasi TPF," ujarnya.

Koordinator Kontras Haris Azhar mengapresiasi langkah SBY yang menjelaskan persoalan dokumen itu secara terbuka kepada publik. Menurut dia, pengusutan kasus kematian Munir selanjutnya ada di tangan Presiden Jokowi. “Sekarang sudah selesai saling lempar tanggung jawab. Jika Jokowi (Joko Widodo) berkomitmen, silakan Jokowi membuka laporan TPF sesuai dengan keputusan KIP,” tuturnya.

Haris juga meminta pemerintah membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas dan mengungkap aktor utama pembunuh Munir. “TPF sebelumnya membuat rekomendasi untuk membentuk kembali tim guna menindaklanjuti kasus Munir. Langkah itu bisa diambil Jokowi,” katanya.

ANTARA | ANGGA SUKMAWIJAYA

Baca Juga
Ribut-Ribut Hilangnya Hasil TPF Munir, SBY: Bernuasa Politik
Data TPF Munir Hilang, Istana Izinkan Jaksa Periksa SBY
Diminta Periksa SBY Soal Data Munir, Ini Kata Jaksa Agung







Berita terkait

Beda Sikap PDIP dan Relawan Jokowi Soal Wacana Pertemuan dengan Megawati

16 hari lalu

Beda Sikap PDIP dan Relawan Jokowi Soal Wacana Pertemuan dengan Megawati

Relawan Jokowi menilai silaturahmi dengan Megawati penting dan strategis dalam kerangka kebangsaan dan kenegaraan.

Baca Selengkapnya

Respons PDIP hingga Istana Soal Wacana Pertemuan Jokowi dan Megawati

18 hari lalu

Respons PDIP hingga Istana Soal Wacana Pertemuan Jokowi dan Megawati

Istana Kepresidenan menyatakan Presiden Jokowi sangat terbuka untuk bersilaturahmi dengan siapa saja, apalagi dengan tokoh-tokoh bangsa.

Baca Selengkapnya

Istana Minta Maaf, Ini Kronologi Open House Jokowi Ricuh

20 hari lalu

Istana Minta Maaf, Ini Kronologi Open House Jokowi Ricuh

Istana meminta maaf karena tak bisa mengakomodasi semua warga yang mengikuti acara open house Jokowi.

Baca Selengkapnya

Presiden Peru Ogah Mundur Usai Rumahnya Digeledah Perkara Jam Rolex

30 hari lalu

Presiden Peru Ogah Mundur Usai Rumahnya Digeledah Perkara Jam Rolex

Rumah dan istana Presiden Peru Dina Boluarte digerebek dalam penyelidikan terhadap kepemilikan jam tangan mewah Rolex.

Baca Selengkapnya

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

39 hari lalu

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat

Baca Selengkapnya

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

46 hari lalu

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.

Baca Selengkapnya

Deretan Kritik Kepada Rumah Menteri dan Istana Wapres di IKN

46 hari lalu

Deretan Kritik Kepada Rumah Menteri dan Istana Wapres di IKN

Bangunan baru di Istana Negara IKN seperti rumah menteri dan istana wakil presiden mendapat kritik. Berikut fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya

Geng Kriminal Serang Istana Kepresidenan Haiti di Port-au-Prince

52 hari lalu

Geng Kriminal Serang Istana Kepresidenan Haiti di Port-au-Prince

Geng-geng kriminal Haiti melancarkan serangan besar-besaran terhadap beberapa kantor pemerintah, termasuk Istana Kepresidenan

Baca Selengkapnya

Jawab Isu Akan Mundur dari Kabinet, Menlu Retno Balik Tanya: Percaya Enggak?

6 Februari 2024

Jawab Isu Akan Mundur dari Kabinet, Menlu Retno Balik Tanya: Percaya Enggak?

Menlu Retno Marsudi, yang sempat diisukan akan mundur dari Kabinet Indonesia Maju, balik bertanya kepada wartawan yang mengkonfirmasi kabar tersebut

Baca Selengkapnya

Polisi Polandia Tangkap Mantan Mendagri yang Berlindung di Istana Kepresidenan

10 Januari 2024

Polisi Polandia Tangkap Mantan Mendagri yang Berlindung di Istana Kepresidenan

Penangkapan mereka terjadi di tengah perselisihan antara Presiden Polandia Andrzej Duda dan pemerintahan baru Perdana Menteri Donald Tusk.

Baca Selengkapnya