17 Anggota DPR Alami Perlakuan Diskriminatif dari Aparat Australia

Reporter

Editor

Selasa, 15 Juli 2003 09:45 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sebanyak 17 anggota DPR mengalami perlakuan tidak menyenangkan dari aparat Australia ketika pesawat Garuda yang mereka tumpangi transit di kota Brisbane. Walau mereka sedang dalam perjalanan resmi diplomatis, aparat Australia tetap menahan dan melakukan pemeriksaan fisik terhadap para wakil rakyat dari Komisi VIII itu. Kami diperlakukan seperti pencuri, kata Syamsul Bahri, Ketua Sub Komisi Energi dan Sumber Daya Mineral Komisi VIII, sambil merentangkan kedua tangannya di hadapan wartawan, di gedung Nusantara V, Senin (13/1). Dijelaskan, peristiwa itu bermula ketika anggota komisi energi ini sedang dalam perjalanan ke Auckland, Selandia Baru, untuk studi banding tenaga panas bumi. Pada perjalanan itu, pesawat Garuda yang mereka tumpangi harus transit terlebih dahulu di Brisbane. Pada waktu itulah, aparat keamanan Australia melakukan penggeledahan terhadap mereka, berikut barang bawaan. Pemeriksaan terjadi saat transit keberangkatan pada 5 Januari pagi hari, dan 11 Januari sore hari. Tali pinggang saya diminta dibuka. Lalu, celana bagian pinggang diminta dilipat ke luar, kata Rustam E. Tamburaka, Ketua Sub Komisi VIII Bidang Ristek, yang dalam perjalanan ini berperan sebagai kepala rombongan. Saat itu, para anggota dewan menjalani pemeriksaan secara detail. Dari mulai sepatu yang harus dibuka dan dimasukkan ke alat pemindai, membuka pakaian, isi dompet dikeluarkan, hingga tali pinggang yang harus dibuka. Akibatnya, waktu transit yang pada saat normal berlangsung selama 1 jam menjadi molor hingga 2,5 jam. Pemeriksaan juga dijalani oleh penumpang Garuda yang lain. Dalam peristiwa ini, beberapa anggota dewan yang ikut adalah Ketua Komisi VIII Iwan Prayitno, Syamsul Bahri, Rustam E. Tamburaka, dan dua orang staf ahli menteri, termasuk Profesor Firman Tambunan. Anehnya, lanjut Rustam, pada saat yang sama, pesawat penerbangan Malaysia Airlines tidak mengalami perlakuan seperti itu. Ketika ditanya, aparat Australia hanya mengatakan bahwa mereka melaksanakan perintah pemerintah Australia. Akibat perlakuan ini, Garuda mengalami kerugian ekonomi dan citra perusahaan. Buntutnya, bukan tak mungkin orang akan malas naik Garuda. Untuk menindaklanjuti peristiwa ini, para anggota dewan berencana memanggil Menteri Luar Negeri Hasan Wirajuda, dan Duta Besar Australia. Rustam menduga perlakuan disrkriminatif ini masih terkait peristiwa bom Bali. Harus ada klarifikasi dari pemeritah Australia agar perlakuan seperti ini tidak terulang lagi di masa depan, kata Syamsul. (Budi Riza--Tempo News Room)

Berita terkait

Real Madrid Juara Liga Spanyol 2023/2024, Carlo Ancelotti Lewati Catatan Zidane dan Incar Rekor Miguel Munoz

17 menit lalu

Real Madrid Juara Liga Spanyol 2023/2024, Carlo Ancelotti Lewati Catatan Zidane dan Incar Rekor Miguel Munoz

Carlo Ancelotti berhasil mengantar Real Madrid menjuarai Liga Spanyol 2023-2024. Incar rekor setelah lewati catatan Zidane.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Penting Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis 9 Mei

1 jam lalu

3 Fakta Penting Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis 9 Mei

Simak tiga fakta penting laga timnas U-23 Indonesia vs Guinea di playoff Olimpiade Paris 2024, salah satunya pertandingan digelar tertutup.

Baca Selengkapnya

Indonesia Raih Perak Piala Uber Pertama dalam 16 Tahun, Para Pemain Tunggal Putri Paling Banyak Dipuji

1 jam lalu

Indonesia Raih Perak Piala Uber Pertama dalam 16 Tahun, Para Pemain Tunggal Putri Paling Banyak Dipuji

Setelah 16 tahun menanti, akhirnya tim bulu tangkis putri Indonesia membawa pulang medali Piala Uber.

Baca Selengkapnya

Jadwal Liga Champions Leg Kedua Semifinal: Bayern Munchen Kehilangan 2 Bek Jelang Sambangi Real Madrid

2 jam lalu

Jadwal Liga Champions Leg Kedua Semifinal: Bayern Munchen Kehilangan 2 Bek Jelang Sambangi Real Madrid

Jadwal Liga Champions akan memasuki leg kedua semifinal. Bayern Munchen mendapat pukulan menjelang tampil di markas Real Madrid.

Baca Selengkapnya

Fansign Day6 di Jakarta Selama 2 Jam Dipenuhi Ratusan My Day Beruntung

2 jam lalu

Fansign Day6 di Jakarta Selama 2 Jam Dipenuhi Ratusan My Day Beruntung

Dihadiri oleh Sungjin, Wonpil, Dowoon, dan Young K, acara fansign Day6 di Jakarta diadakan sehari sebelum Saranghaeyo Indonesia 2024.

Baca Selengkapnya

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

2 jam lalu

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

Possession: Kerasukan memakai atribut horor Indonesia, yaitu pocong yang dipresentasikan bantal-guling lantaran dekat dengan keseharian masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

3 jam lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

Apa itu pelat khusus ZZ yang disebut tak kebal aturan ganjil-genap di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

3 jam lalu

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

Jika sudah menjalin hubungan dengan seseorang dan sangat ingin tahu apakah dia adalah belahan jiwa, berikut beberapa tandanya.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

3 jam lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya

Sule: Mahalini akan Pindah Agama dan Menikah dengan Rizky Febian secara Islam

3 jam lalu

Sule: Mahalini akan Pindah Agama dan Menikah dengan Rizky Febian secara Islam

Sule menjelaskan bahwa Mahalini akan menjadi mualaf sebelum menikah dengan Rizky Febian secara Islam di Jakarta.

Baca Selengkapnya