Polisi Selidiki Kematian Tak Wajar Korban Penipuan Dimas Kanjeng

Reporter

Selasa, 4 Oktober 2016 07:52 WIB

Tersangka Dimas Kanjeng Taat Pribadi digiring petugas saat rekontruksi di padepokannya Desa Wangkal, Gading, Probolinggo, Jawa Timur, 3 Oktober 2016. Rekonstruksi yang menghadirkan Kanjeng Dimas dan sejumlah tersangka lain tersebut dilakukan untuk pengembangan pengusutan kasus pembunuhan Abdul Gani. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan polisi akan melakukan penyelidikan terkait dengan laporan kematian tak wajar dua korban penipuan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Korban meninggal dengan ujung tangan menghitam setelah meminum air pemberian Taat.

"Laporan itu sudah kami terima dan nanti kami lakukan penyelidikan," kata Argo sesaat setelah tiba di Markas Polda Jawa Timur setelah mengikuti rekonstruksi kasus pembunuhan pengikut Dimas Kanjeng, Senin malam, 3 Oktober 2016. Namun dia mengaku pihaknya masih berfokus menangani kasus penipuan.

Menurut Argo, penyidik akan mendalami adanya unsur pidana lain di luar kasus penipuan dan penggelapan yang dilakukan Dimas Kanjeng. "Apakah nanti kami akan membuat pidana baru atau tidak, lihat saja nanti. Yang penting laporan penipuan dan penggelapan kami selidiki dulu."

Polda Jawa Timur telah menerima empat laporan penipuan. Dua keluarga korban juga melapor ihwal kematian tidak wajar setelah meminum air pemberian Dimas Kanjeng. Air itu diberikan setelah mereka menagih janji pencairan uang. Kedua korban tewas itu adalah Najmiah, warga Makassar, Sulawesi Selatan, dan Kasianto, warga Surabaya.

Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, Akbar Faisal, saat mendampingi keluarga Najmiah, mengungkapkan keganjilan kematian itu. Berdasarkan pengakuan keluarga korban, Najmiah meninggal tak lama setelah meminum air obat dari Dimas Kanjeng Taat Pribadi. "Dalam proses sakitnya, ujung tangan korban menghitam," kata Akbar Jumat lalu.

Padahal, menurut Akbar, korban tidak pernah mempunyai riwayat sakit seperti itu. Atas keganjilan itu, Akbar mencurigai kematian Najmiah ada kaitannya dengan air obat dari Dimas Kanjeng. "Ada kecurigaan di situ," kata Akbar sembari menunjukkan foto Najmiah dengan ujung tangannya menghitam saat berobat di Singapura.

Winu Sunarsono, adik dari Kasianto, mengungkapkan hal yang sama. Menurut dia, kakaknya meninggal sebulan setelah meminum air pemberian Dimas Kanjeng saat mengikuti istigasah di pedepokan. "Tangan dan kakinya menghitam padahal kakak saya tidak punya riwayat sakit apa-apa," katanya saat melapor di Markas Polda Jawa Timur kemarin.

NUR HADI

Berita terkait

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

8 jam lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

1 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

2 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

6 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

13 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

16 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

19 hari lalu

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.

Baca Selengkapnya

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

20 hari lalu

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

24 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya