BNPB: Tanggap Darurat Bencana di Garut Perlu Diperpanjang

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 27 September 2016 06:55 WIB

Petugas gabungan dari TNI, BASARNAS, Polri dan relawan menggunakan dua alat berat melanjutkan pencarian korban banjir bandang pasca meluapnya aliran sungai Cimanuk di Kampung Lapangparis, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, 23 September 2016. 26 korban yang berhasil dievakuasi terdiri dari delapan pria dan 18 wanita. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana menganggap tanggap darurat bencana banjir bandang di Garut perlu diperpanjang. Alasannya, masih banyak masalah yang belum diselesaikan dalam tujuh hari tanggap darurat bencana yang telah berlangsung.

"Masih diperlukan status tanggap darurat tambahan untuk memudahkan akses dalam penanganan darurat," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya, Selasa, 27 September 2016.

Dia mengatakan ini terkait berakhirnya masa tanggap darurat bencana selama tujuh hari pada Selasa ini yang sebelumnya ditetapkan Bupati Garut.

Sutopo mengatakan hingga kini masih ada 19 korban jiwa hilang dan 6.361 jiwa masih mengungsi di 12 titik pengungsian. Kerusakan bangunan meliputi 605 rumah rusak berat, 200 rumah rusak sedang, 961 rumah rusak ringan, 255 rumah terendam, dan 283 rumah hanyut.

Selain itu juga terdapat kerusakan sekolah, rumah ibadah, rumah sakit, dan bangunan umum lainnya. "Tidak mungkin mengatasi semua itu tanpa status tanggap darurat," kata Sutopo.

Kepala BNPB Willem Rampangilei, kata Sutopo, telah menyatakan Garut masih membutuhkan perpanjangan waktu untuk masa tanggap darurat bencana. Tanggap darurat dapat diperpanjang menjadi 14 hari ke depan setelah melihat situasi di lapangan. Namun Willem menyerahkan penetapan tersebut kepada Bupati Garut sebagai pengambil keputusan.

Untuk antisipasi bencana ke depan, Willem mengingatkan untuk memperkuat sistem peringatan dini banjir dan longsor serta edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Ini disampaikan saat rapat evaluasi masa tanggap darurat bencana Garut dengan Wakil Bupati, Komandan Tanggap Darurat, Basarnas, Sestama, Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB dan pejabat SKPD setempat di Kodim 0611/Garut.

Pada Senin, 26 September 2016, tim SAR berhasil menemukan lagi satu korban hilang. Rencanany,a pada Selasa ini pencarian 19 korban yang masih hilang akan difokuskan di wilayah Waduk Jati Gede Kabupaten Sumedang. "Wilayah pencarian korban hilang diperluas hingga 40 kilometer dari Garut ke bagian hilir," kata Sutopo.

Pencarian akan menggunakan perahu karet, namun bisa dipastikan upaya ini akan terkendala oleh banyaknya sampah dan kayu yang masih berserakan. "Selain fokus pada pencarian korban, tim SAR juga sudah memfokuskan upaya pembersihan, khususnya di daerah Cimacan," kata Sutopo.

AMIRULLAH

Berita terkait

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

17 jam lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

1 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

1 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

1 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

2 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

3 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

3 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

4 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

8 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

9 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya