TEMPO Interaktif, Banda Aceh:Sekitar 500 orang warga Desa Lamteuba, Kecamatan Seulimum, Aceh Besar, mendatangi kantor pusat Aceh Monitoring Mission (AMM) di Darusalam, Banda Aceh, Selasa siang. Mereka untuk meminta AMM membatalkan proyek pembangunan markas kompi milik TNI Kodam Iskandar Muda di kawasan Lamteuba. Yusri, mewakili warga, menyebutkan sejak rencana pendirian kompi di kawasan pemukiman mereka, banyak warga yang diperlakukan kasar oleh oknum militer di sekitar lokasi proyek.Warga mengancam akan melakukan aksi demo lebih besar jika pembangunan itu tidak dihentikan. “Kami tunggu penyelesaian seperti yang dijanjikan AMM, bahwa hal ini akan didiskusikan dan dibawa dalam rapat pertemuan komisi pengaturan keamanan),” kata YusriJuru Bicara AMM, Faye Belnis menyebutkan tuntutan pendemo tersebut sudah ditampung oleh AMM. Selanjutnya, mereka akan membahasnya bersama dalam rapat bersama TNI dan juga GAM.Kepala Penerangan Kodam Iskandar Muda, Letnan Kolonel Dodi Zulfadli, membenarkan adanya pembangunan markas TNI di kawasan Lamteuba, Aceh Besar. Markas tersebut merupakan markas Kompi E-Yonif 112/DJ, pindahan dari Japakeh, Mata Ie, Aceh Besar. “Itu kompi organik yang akan kita bangun dan pembangunan ini sudah mendapat persetujuan dari pemerintah pusat dengan anggaran 2006, itu kompi pindahan,” sebutnya.Terkait status tanah lokasi yang dipermasalahkan warga, Dodi menyebutkan tanah merupakan lahan hibah dari Pemerintah Kabupaten Aceh Besar kepada Kodam Iskandar Muda.