Polri: Perdagangan Orang Masih Rawan di Kawasan ASEAN

Reporter

Editor

Pruwanto

Kamis, 8 September 2016 14:51 WIB

Ilustrasi human trafficking. TEMPO/Ary Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian Republik Indonesia, Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto, menyatakan kejahatan trafficking atau perdagangan orang rentan terjadi akibat dari konektivitas antar negara tumbuh cepat, seperti di wilayah ASEAN. Sindikat perdagangan orang itu kerap memanfaatkan petugas perbatasan negara untuk menyelundupkan para korban perdagangan manusia.

"Permasalahan paling krusial dan awal saat ini, yaitu akar masalah human trafficking yang terletak pada persoalan di perbatasan negara kawasan ASEAN," kata Ari melalui siaran pers kepada wartawan, Kamis, 8 September 2016. "Di satu sisi, tidak ada yang salah dengan konsep Masyarakat ASEAN."

Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto bertemu dengan pihak keamanan Vietnam di kantor Kementerian Keamanan Publik Hanoi, Vietnam, Rabu, 7 September 2016. Mereka berdialog tentang keamanan. Ari merupakan Ketua Senior Official Meeting on Transnational Crime (SOMTC).

Dalam dialog itu, Ari menyampaikan kasus tindak pidana perdagangan orang meningkat beberapa tahun terakhir, baik di Indonesia maupun di Vietnam. Menurut dia, hal ini merupakan salah satu dampak dari terbukanya gerbang negara di seluruh dunia. Dengan terbukanya gerbang tersebut, kata Ari, para pelaku kejahatan lintas negara mudah menyusup ke tiap negara.

Dia mengatakan kejahatan trafficking rentan terjadi ketika konektivitas di ASEAN tumbuh cepat, salah satunya dengan adanya Masyarakat ASEAN. Ari mengatakan, salah satu masalah yang terdeteksi adalah para sindikat sering memanfaatkan petugas di perbatasan negara untuk menyelundupkan para korban perdagangan manusia.

"Untuk itu, kerja sama lintas negara dan instansi mesti segera lebih diintensifkan lagi, baik tukar-menukar informasi maupun joint investigation,” ujar Ari.

Data dari Kementerian Keamanan Publik, Kementerian Sosial, dan Tenaga Kerja Vietnam pada 2015 lalu mencatat ada 407 kasus perdagangan orang di Vietnam. Sebagian korban terdeteksi dijual ke negara-negara yang berbatasan langsung dengan Vietnam. Misalnya perdagangan orang ke Cina sebanyak 72 orang, Kamboja 10 orang, Laos 6 orang, dan sisanya di beberapa negara lain.

Warga Vietnam yang menjadi korban mulai dari anak kecil hingga orang dewasa, laki-laki maupun perempuan. Tujuan dari pelaku di antaranya eksploitasi seksual, eksploitasi ketenagakerjaan, penjualan organ tubuh, hingga eksploitasi anak. Saat ini, sebanyak 655 pelaku perdagangan orang telah dijerat pasal perdagangan orang oleh pemerintah Vietnam.

Rilis dari pemerintah Vietnam menyatakan penyebab terjadinya perdagangan orang di negaranya adalah persoalan ekonomi. Modusnya dengan mendekati para korban di jejaring sosial.

Sementara di Indonesia, ada 237 laporan terkait tindak pidana perdagangan orang yang diterima polisi selama 2015, baik di tingkat kepolisian daerah maupun Markas Besar Polri. Sebanyak 184 kasus di antaranya telah tuntas. Tahun ini hingga Agustus, polisi menerima 77 laporan trafficking. Sebanyak 68 dari laporan itu sudah ditangani.

Jumlah tersangka yang kini ditahan di Mabes Polri sebanyak 31 orang. Menurut Ari, akar masalah dan modus operandi kasus trafficking di Indonesia tidak jauh beda dengan Vietnam.

REZKI ALVIONITASARI

Berita terkait

MUI Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Anak Asal Sumbar yang Dibuang Muncikari di Tol Ancol

25 Februari 2024

MUI Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Anak Asal Sumbar yang Dibuang Muncikari di Tol Ancol

MUI minta kepolisian untuk menangkap dan membongkar kasus perdagangan orang ini secepatnya sampai ke akar-akarnya.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Soekarno-Hatta Tangkap 4 WNA Pengguna Paspor Palsu, Diduga Jaringan Penyelundupan Manusia

20 Februari 2024

Imigrasi Soekarno-Hatta Tangkap 4 WNA Pengguna Paspor Palsu, Diduga Jaringan Penyelundupan Manusia

Imigrasi Soekarno-Hatta mendapati 4 WNA berkewarganegaraan Irak, Suriah, dan Sudan tersebut memiliki tujuan dan motif yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Ada 11 Anak-anak tanpa Pendamping dalam Pesawat yang Dilarang Terbang di Prancis

24 Desember 2023

Ada 11 Anak-anak tanpa Pendamping dalam Pesawat yang Dilarang Terbang di Prancis

Sebelas anak di bawah umur tanpa pendamping termasuk di antara 303 penumpang asal India di pesawat yang dilarang terbang di Prancis atas dugaan TPPO.

Baca Selengkapnya

Prancis Larang Pesawat Pembawa 300 Warga India atas Dugaan Perdagangan Manusia

23 Desember 2023

Prancis Larang Pesawat Pembawa 300 Warga India atas Dugaan Perdagangan Manusia

Sebuah pesawat tujuan Nikaragua yang membawa lebih dari 300 penumpang asal India telah dilarang terbang di Prancis atas dugaan "perdagangan manusia"

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Bicara Empat Mata dengan Ketua UNHCR Soal Isu Rohingya di Aceh

13 Desember 2023

Menlu Retno Bicara Empat Mata dengan Ketua UNHCR Soal Isu Rohingya di Aceh

Menlu Retno menyampaikan bahwa UNHCR akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya di Aceh.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

4 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

Keterangan 21 anak korban prostitusi online Mami Icha diperlukan untuk menguak lebih dalam dugaan tindak pidana yang terjadi.

Baca Selengkapnya

Banyak Warganya Jadi Tentara Bayaran Rusia, Kuba: Itu Perdagangan Manusia

15 September 2023

Banyak Warganya Jadi Tentara Bayaran Rusia, Kuba: Itu Perdagangan Manusia

Kuba mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang bertentangan mengenai penggunaan warganya sebagai tentara bayaran dalam perang Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kuba Ungkap Perdagangan Manusia untuk Perang Rusia Ukraina

5 September 2023

Kuba Ungkap Perdagangan Manusia untuk Perang Rusia Ukraina

PM Italia Giorgia Meloni Buat Aliansi untuk Atasi Masalah Imigran

24 Juli 2023

PM Italia Giorgia Meloni Buat Aliansi untuk Atasi Masalah Imigran

Dipimpin Perdana Menteri Italia, negara-negara dari Mediterania, Timur Tengah, dan Afrika pada Minggu menyepakati langkah-langkah untuk mencoba memperlambat alur imigran.

Baca Selengkapnya

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya