Soal Asap, JK: Negara Tetangga Mengeluh, Kita Lebih Mengeluh

Reporter

Rabu, 31 Agustus 2016 14:43 WIB

Petugas kepolisian dibantu tim forest fire Sinar Mas Forestry berusaha memadamkan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Desa Bonai Darusalam, Rokan Hulu, Riau, 28 Agustus 2016. ANTARA/Rony Muharrman

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Indonesia adalah korban utama dari kabut asap. Karena itu dia berharap negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, tidak mengeluh jika kabut asap masuk ke negara mereka.

"Kalau mereka mengeluh, kita lebih mengeluh lagi, karena korban utama adalah Indonesia," kata Kalla, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu, 31 Agustus 2016.

Kalla mengatakan Indonesia tidak bisa mengatur arah angin. Karena itu dia berharap kabut asap kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Indonesia diselesaikan bersama-sama. Sebab, jika cuaca bagus, udara bersih dan segar akibat keberadaan hutan di Indonesia, juga bisa dinikmati negara-negara lain.

"Kalau cuaca baik, semua menikmati udara bagus, kalau udara jelek, ya, semua juga kena. Sama-sama," kata Kalla. Dia mempersilakan jika Singapura dan Malaysia mau bergabung dalam upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan pihaknya menghormati keluhan yang disampaikan negara tetangga yang terdampak paparan asap. Hanya saja, KLHK tidak mau bekerja menangani karhutla karena desakan negara lain.

Siti meminta semua pihak luar menahan komentar yang tidak perlu dengan tetap melihat upaya yang dilakukan secara sistematis dan serius oleh pemerintah Indonesia. Menurut dia, titik api dan luas sebaran asap sudah menurun dibanding periode sebelumnya.

Menteri Siti memastikan pemerintah akan terus bekerja dalam menangani kebakaran hutan dan lahan. Pemadaman, kata dia, hanya salah satu dari upaya dari berbagai hal yang dilakukan pemerintah.

KLHK saat ini telah melakukan moratorium izin pengelolaan hutan, lahan sawit, dan pengelolaan gambut. Itu merupakan salah satu langkah untuk mengevaluasi sekaligus membenahi sumber daya alam dengan tetap memperhatikan faktor lingkungan.

"Dalam upaya penegakan hukum Karhutla, KLHK melakukan pendekatan multidoors. Ada sanksi administratif dan gugatan perdata," kata Siti, Ahad, 28 Agustus 2016.

AMIRULLAH | DESTRIANITA

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

8 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

9 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

11 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

12 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

23 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

23 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

23 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

24 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

24 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

41 hari lalu

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Baca Selengkapnya