TEMPO Interaktif, Jakarta:Wakil Ketua Umum DPP PKB ‘Kuningan’, Mahfud MD, mendesak dilakukan penelitian tuntas terhadap penggunaan dana Bantuan Presiden (Banpres) Rp 100 miliar yang diterima Megawati semasa wakil presiden. Ia yakin kebenaran informasi dari Abdul Mujib Manan, mantan Sekretaris Pribadi Gus Dur saat presiden. “Itu harus diteliti tuntas!” ujar Mahfud kepada Tempo News Room usai jumpa pers DPP PKB ‘Kuningan’ di Jalan Rasuna Said, Jakarta, (18/4) sore. Ia menegaskan dana Banpres sisa peninggalan Gus Dur sebesar Rp 540 miliar. Persis seperti hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan. Angka sekitar itu pula yang disampaikan Mujib tadi siang di Surabaya. “Itu yang harus dipertanyakan mengapa setelah Megawati memerintah hanya tinggal Rp 200 milyar,” kata Mahfud curiga. Ia memaparkan PKB ‘Kuningan’ tidak tahu menahu soal info pemberian dana Banpres sebesar Rp 100 miliar itu. Mahfud juga mengaku tidak tahu. “Saya pikir kalau ditanya pun, Gus Dir pasti sudah lupa. Tapi kalau sekretaris presiden sendiri yang mengatakan, saya kira informasi itu benar,” katanya. Kendati sejak Presiden Habibie telah dihapus dana nonbujeter, Mahfud membenarkan pemerintahan Gus Dur masih menggunakan dana Banpres itu dengan status dana nonbujeter. Penghentian terjadi setelah Menteri Keuangan Prijadi (almarhum) mengeluarkan larang untuk penggunaan dana tersebut. “Penggunan dana Banpres semasa Gus Dur adalah legal. Itu sampai Menkeu Prijadi mengeluarkan larangan. Kalau ada yang tidak beres, Gus Dur siap dipenjara,” ujarnya. (Wahyu Dyatmika)