Ahok Klaim Didukung Mega, Analis: Sepihak dan Cuma Siasat  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Sabtu, 20 Agustus 2016 06:05 WIB

Megawati Soekarnoputri, Ahok, dan Jokowi. facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia, Said Salahudin, mengatakan sinyal dukungan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada Basuki Tjahaja Purnama hanya klaim sepihak dari pria yang akrab disapa Ahok itu. "Sinyal dukungan Megawati sebenarnya sekadar klaim Ahok. Mungkin saja Ahok keliru menangkap maksud Mega. Namanya juga obrolan. Sangat mungkin muncul mispersepsi," ujar Said dalam pesan tertulisnya di Jakarta, Jumat, 19 Agustus 2016.

Said mengatakan beda halnya jika Megawati menyatakan dukungannya secara tertulis. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, yang menegaskan kembali PDIP belum mengambil keputusan resmi untuk mencalonkan Ahok. Saat pilkada tak langsung 2002 dan pilkada langsung 2012 digelar, Mega awalnya pernah disebut menolak petahana pada 2002 dan memberi sinyal dukungan kepada petahana pada 2012. Namun, di menit akhir, PDIP mendukung Sutiyoso dan tidak mendukung Fauzi Bowo.

Baca: Ahok: Tanpa Semua Partai Saja Saya Berani

Apabila sinyal dukungan itu memang benar-benar diberikan Mega kepada Ahok, artinya Ahok tidak merekayasa fakta itu dan sekadar ingin jujur kepada publik. "Dalam konteks ini, tidak ada yang salah dari pernyataan Ahok," ujarnya. Namun, karena yang disampaikan Ahok adalah pernyataan politik, menurut Said, sulit mengatakan tidak ada motif politik yang menyertai maksud penyebarluasan kabar klaim dukungan sepihak tersebut kepada publik.

"Nah, salah satu kemungkinannya, Ahok mungkin sengaja menyampaikan hal tersebut sebagai siasat dirinya mengerem isu terkait dengan semakin meluasnya penolakan yang datang dari elite dan kader PDI Perjuangan terhadap Ahok," ucap Said. Melalui taktik itu pula Ahok menargetkan bisa mengunci pergerakan elite dan kader PDIP yang tidak menginginkannya diusung partai itu. "Masih terbuka kemungkinan juga PDIP mengusung calon lain. Politik ini dinamis sekali."

Baca: Mega Dukung Ahok, Koalisi Bisa Bubar

Ihwal klaim meminta dukungan PDIP, belakangan Ahok membantah. Menurut Ahok, kehadirannya di markas PDI Perjuangan bermaksud untuk meminta izin menggandeng Wakil Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat menjadi calon wakil gubernur dalam pilkada 2017. "Saya enggak minta PDIP (bergabung), loh. Saya minta Djarot mau enggak ikut saya menjadi wakil," kata Ahok, Jumat, 19 Agustus 2016. Ahok menceritakan perbincangannya dengan Megawati di kantor Jalan Diponegoro 58, Menteng, Jakarta.

"Saya nanyain, 'Saya sudah mau maju nih, sudah ada tiga tiket, aku minta Djarot boleh enggak?'," ujar Ahok. Buat Ahok, jika Djarot diizinkan berpasangan dengannya, terserah PDIP mau bergabung dengan tiga partai pengusungnya atau tidak. Sebab, kata Ahok, tanpa dukungan PDIP, ia bisa diusung Partai Hanura, NasDem, dan Golkar. Namun penjelasan Ahok bertolak belakang dengan versi PDIP. Menurut Ketua PDIP Andreas Hugo Pareira, Ahok secara tegas meminta dukungan dari partainya.

Baca: Ahok: Saya Minta Djarot, Bukan Minta PDIP Gabung

Andreas tak sedikit pun mengatakan Ahok hanya meminta izin untuk meminang Djarot. Menurut Andreas, partainya belum memutuskan akan mendukung salah satu calon dalam pilkada Jakarta. Namun Andreas membenarkan Megawati menerima kunjungan Ahok pada Rabu, 17 Agustus 2016, sekitar pukul 16.00 WIB, di kantor pusat. "Pertemuan tersebut merupakan inisiatif Pak Ahok,” ucap Andreas. Dalam pertemuan itu, Ahok diterima sebagai bakal calon gubernur.

Dia menjelaskan, pengurus teras PDIP mengenakan seragam resmi partai untuk menemui Ahok. Penggunaan seragam partai menandai proses kelembagaan seleksi calon kepala daerah. Dalam pertemuan itu, Ahok secara khusus menegaskan telah memutuskan menempuh jalur partai untuk maju pilkada. “Pak Ahok mengharapkan dukungan dari PDIP,” ucap Andreas. Ahok pun, kata Andreas, mengaku siap maju bersama Djarot sebagai calon wakil gubernur.

FRISKI RIANA | ANTARANEWS.COM | BC

Baca Juga
Begini Kisah Penyadap Nira yang Nyaris Ditabrak Pesawat
Pilgub DKI: 3 Sinyal Megawati dan PDIP, Ahok Bakal Mulus?


Berita terkait

Anies Bicara Kemungkinan Duet dengan Ahok di Pilgub Jakarta

30 menit lalu

Anies Bicara Kemungkinan Duet dengan Ahok di Pilgub Jakarta

Anies mengaku banyak mendapat aspirasi dari warga untuk mendorong kembali dirinya mencalonkan diri di Pilgub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Hasto PDIP Bilang Begini soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta

7 jam lalu

Hasto PDIP Bilang Begini soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta

Nama Ahok dan Anies digadang-gadang untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Apa kata Hasto PDIP?

Baca Selengkapnya

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

8 jam lalu

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

Demokrat tidak mempermasalahkan majunya kembali Anies Baswedan maupun Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kembali Aktif Ngonten di Akun YouTube Pribadinya, Apa Saja yang Dibicarakan Ahok?

9 jam lalu

Kembali Aktif Ngonten di Akun YouTube Pribadinya, Apa Saja yang Dibicarakan Ahok?

Ahok kembali aktif di akun YouTube pribadinya dengan membuat konten yang membahas permasalah di Jakarta hingga sosok pemimpin yang ideal.

Baca Selengkapnya

Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta 2024

9 jam lalu

Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta 2024

Nama Ahok dan Anies masuk dalam bursa calon gubernur Pilkada DKI Jakarta 2024. Bahkan keduanya disandingkan sebagai duet Ahok-Anies.

Baca Selengkapnya

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

23 jam lalu

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

Politikus PDIP menyebut empat nama yang berpotensi maju di cagub DKI Jakarta. Ada nama Ahok.

Baca Selengkapnya

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

4 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

4 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

7 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

8 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya