Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersalaman dengan Megawati Soekarnoputri saat menghadiri acara peluncuran buku "Megawati dalam Catatan Wartawan: Menangis & Tertawa Bersama Rakyat" di gedung Arsip Nasional, Jakarta, 23 Maret 2016. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan belum ada keputusan bulat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk mendukungnya berpasangan kembali dengan Djarot Saiful Hidayat dalam pemilihan kepala daerah DKI 2017.
"Enggak, secara sinyalnya sih dari dulu sudah saya bilang (didukung maju bersama Djarot). Nanti dibilang kegeeran lagi aku, kan," ucap Ahok di Balai Kota DKI, Kamis, 18 Agustus 2016.
Ahok berujar, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri secara pribadi telah menyatakan mendukungnya bersama Djarot, yang merupakan kader PDI Perjuangan. Ahok membuat pernyataan itu seusai pertemuan antara dia, Djarot, Megawati, dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di Dewan Pengurus Pusat PDIP, Jakarta Pusat, Rabu kemarin.
Karena Megawati berstatus sebagai ketua umum partai, Ahok mesti mempertimbangkan suara para anggotanya di dewan pimpinan pusat. Ahok menuturkan keputusan bulat pencalonannya bersama Djarot harus melalui prosedur kepartaian. "Nah, untuk teknisnya bagaimana, saya kira Mas Hasto yang akan mengatur, memilih, apakah akan memutuskan Ahok-Djarot atau pasangan lain, kami enggak tahu," tuturnya.
Hasto sebelumnya pernah menyebutkan ada tiga skenario pencalonan oleh PDIP yang dia bawa dalam pertemuan di kediaman Megawati pada Jumat pekan lalu. Salah satu skenario itu adalah mengusung kembali pasangan Ahok-Djarot sebagai Gubernur-Wakil Gubernur DKI 2017. Namun, hingga kini, PDIP belum memutuskan siapa calon yang akan diusungnya.
Dihubungi secara terpisah, Ketua DPP PDIP Andreas Pareira memastikan partainya belum memutuskan akan mendukung pasangan Ahok-Djarot dalam pemilihan Gubernur DKI pada Februari 2017 mendatang atau tidak.