EKSKLUSIF: Pengakuan RAI di Malam Terbunuhnya Eno Farihah  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Sabtu, 11 Juni 2016 07:29 WIB

Petugas Kepolisan menggiring tersangka pembunuhan dan pemerkosaan, RAR, RAI dan IH dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, 17 Mei 2016. Korban Eno Farihah ditemukan meninggal dunia dengan kondisi bersimbah darah di Mess Karyawan, kawasan Dadap, Tangerang. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Tangerang - Hanya beralaskan koran dan mengenakan kopiah, RAI, 15 tahun, terdakwa pembunuh Eno Farihah tidur pulas dengan posisi miring. Saking pulasnya, remaja yang baru lulus sekolah menengah pertama ini seolah tidak menghiraukan suara gaduh aksi demonstrasi warga di luar gedung yang menuntut dia dihukum mati.

Beberapa kali panggilan ayahnya, Nahyudin, juga tidak mengusik tidur remaja itu. RAI baru terbangun ketika mendengar suara keras benturan cantelan pintu sel yang dientakkan petugas. Ia bangkit, mengucek mata, lalu bergegas ke kamar mandi yang ada di dalam sel itu. Ia membasuh wajahnya dengan air.

Tak lama ia menghampiri Tempo. Ia didampingi Nahyudin dan pengacaranya, Alfan Sari, yang menunggu di luar tahanan. Dari balik jeruji besi, Nahyudin memeluk putra sulungnya itu. Tak habis-habisnya doa dan ayat suci Al-Quran dirapalkan Nahyudin dan dibisikkan ke telinga RAI, salah seorang terdakwa pembunuhan keji tersebut.

Sebelum menjalani sidang tuntutan, RAI sempat berbincang dengan Tempo. Berikut ini kutipannya.

Apakah benar kamu terlibat pembunuhan Eno?
Tidak, saya sama sekali tidak membunuh Eno. Saya tidak tahu.

Alibi apa yang bisa Anda miliki untuk membuktikan Anda tidak terlibat?
Saya berada di rumah saat malam kejadian. Saya tidur dan tidak ke luar rumah.

Anda kenal dengan Eno Farihah dan sedang melakukan pendekatan?
Saya sama sekali tidak mengenal Eno, apalagi untuk berpacaran.

Anda pernah berkomunikasi dengan Eno, baik bicara atau SMS via telepon?
Tidak pernah, saya tidak kenal Eno, nomor HP-nya saja enggak punya, bagaimana mau SMS?

Jadi yang kirim SMS ke Eno menurut polisi itu siapa?
Saya tidak tahu

Kalau kamu tidak terlibat mengapa mengakui dengan menandatangani BAP?
Saya dipaksa, saya bingung.

Kamu kenal dengan Dimas? Siapa Dimas itu?
Kenal, tapi tak begitu dekat. Dimas temannya teman saya bernama Engkus.

Sering bertemu Dimas? Terakhir kapan?
Jarang ketemu, paling kalau ketemu papasan di jalan, dan itu pun hanya saling menyapa.

Meski RAI menyangkal membunuh Eno, dalam persidangan Kamis, 9 Juni 2016, jaksa yakin RAI terlibat dalam pembunuhan itu. Kepala Seksi Pidana Umum Andri Wiranofa mengatakan ada dua alat bukti yang bisa menjerat RAI. Pertama, surat visum yang menyatakan ada air liur anak (RAI) yang menempel di dada sebelah kiri korban.

Alat bukti kedua berupa keterangan ahli yang menyebutkan darah Eno menempel pada tangan anak (RAI). "Terdakwa menggigit dada sebelah kiri, air liurnya menempel pada dada, dan bekas gigitan itu meninggalkan struktur gigi yang identik dengan gigi terdakwa," kata Andri, Kamis.

Eno dibunuh dan diperkosa di mes wanita pabrik plastik PT Polyta Global Mandiri, Kosambi, Tangerang, Kamis malam, 12 Mei 2016. Korban tewas mengenaskan. Polisi menetapkan RAI, 15 tahun, Rachmat Arifin bin Hartono, dan Imam Harpriadi bin Muki alias Gemuk sebagai tersangka pembunuh Eno.

JONIANSYAH HARDJONO







Berita terkait

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

15 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

Satgas Damai Cartenz menyimpulkan KKB membunuh Boki Ugipa setelah melihat ancaman ke keluarganya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

15 jam lalu

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

Sebelumnya ledakan serupa terjadi sekitar 18.40 waktu Indonesia tengah, Kamis, 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

1 hari lalu

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

Selain kasus pembunuhan Vina di Cirebon, ada sejumlah kasus kematian yang masih menjadi misteri dan belum diusut tuntas.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

1 hari lalu

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ugipa di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

1 hari lalu

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

Saat pembunuhan Vina terjadi, Adi Vivid menjabat Kapolres Cirebon Kota berpangkat AKBP

Baca Selengkapnya

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

1 hari lalu

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

Penjelasan ayah dari Muhammad Rizky Rudiana atau Eky, yang menjadi korban pembunuhan bersama pacarnya, Vina, oleh geng motor pada 2016.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

1 hari lalu

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

Wakil perdana menteri Slovakia mengatakan ia melihat ada kemajuan dalam kondisi PM Robert Fico setelah selamat dari upaya pembunuhan pekan ini.

Baca Selengkapnya

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

2 hari lalu

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

Robert Fico ditembak saat menghadiri pertemuan pemerintahannya di Handlova

Baca Selengkapnya

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

2 hari lalu

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

Awalnya polisi menduga sejoli merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Akhirnya terungkap Vina dan Eky merupakan korban pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

2 hari lalu

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang

Baca Selengkapnya