Pembebasan 10 WNI dari Abu Sayyaf Dilakukan Lewat Negosiasi

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 1 Mei 2016 22:24 WIB

Kivlan Zen, saat berkunjung di kantor redaksi Majalah TEMPO, Jln Proklamasi No 72, Jakarta Pusat, 4 Oktober 2006. TEMPO/Cheppy A. Muchlis

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 10 dari 14 sandera yang disekap oleh kelompok separatis Filipina, atau dikenal dengan Abu Sayyaf, sudah dibebaskan. Mereka adalah awak kapal tugboat Brahma 12 dan tongkang Anand.

Mayor Jenderal (Purnawirawan) Kivlan Zein, salah satu negosiator yang ikut dalam upaya pembebasan sandera tersebut, mengatakan proses serah-terima dilakukan di sebuah pantai di selatan Pulau Mindanau. Serah terima itu dilakukan pada pukul 12.00 waktu setempat.

"Dengan juga melibatkan perwakilan dari kedua negara dan satu tokoh yang cukup disegani oleh kelompok Abu Sayyaf," kata Kivlan, saat dihubungi dari Mindanau, Ahad, 1 Mei 2016.

Dia juga mengatakan proses serah terima-sandera itu tidak menggunakan uang tebusan meski PT Patria Maritime Lines sudah menyiapkan uang yang ditaruh dalam tas saat proses serah-terima.

"Buat jaga-jaga kalau tiba-tiba mereka berubah pikiran," kata Kivlan. Proses pembebasan itu dibantu oleh pihak militer, badan intelijen, dan pasukan perdamaian Filipina Selatan.

Kivlan mengatakan negosiasi pembebasan sandera menjadi mulus lantaran melibatkan Gubernur Zulu Abdsakur Toto Tan II. Toto merupakan keponakan dari pimpinan Moro National Liberation Front (MNLF), Nur Misuari. Kelompok Abu Sayyaf merupakan sempalan dari kelompok MNLF yang memilih berdamai dengan pemerintah Filipina.

Kivlan pernah bertugas sebagai pasukan perdamaian Filipina Selatan pada 1995-1996. Pada saat tugas itu, dia mengenal Nur Misuari dengan sangat baik. Keakraban itulah yang kemudian digunakan Kivlan untuk melobi kelompok Abu Sayyaf agar membebaskan WNI yang disandera.

Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah Nur Misuari segera menghubungi Toto agar bernegosiasi dengan kelompok militan Abu Sayyaf. Negosiasi pertama dilakukan pada akhir Maret, tak lama setelah 10 sandera itu disekap.

Negosiasi itu juga melibatkan petinggi perusahaan Patria Maritime dan intelijen Filipina. "Kemudian direspons oleh badan intelijen strategis TNI dan terjadi komunikasi," kata Kivlan.

Seringnya negosiasi yang dibantu oleh pemerintah Filipina, bekas militan MNLF, dan beberapa organisasi lainnya, akhirnya pada 1 Mei, 10 sandera itu dibebaskan.

"Sekarang kami sedang mencoba negosiasi untuk membebaskan empat sandera yang masih ditahan," ujar Kivlan. Empat sandera yang masih ditahan itu adalah awak kapal lain.

REZA ADITYA

Berita terkait

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

8 jam lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

14 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

6 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

7 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

8 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

8 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

10 hari lalu

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

13 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

14 hari lalu

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

Demonstran menuntut ada lebih banyak langkah nyata dari Tel Aviv dalam membebaskan sandera yang sekarang ditahan Hamas di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

20 hari lalu

Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

Netanyahu dan istrinya dilaporkan berlindung di dalam bunker di kediaman tersebut pada akhir pekan lalu untuk menghindari serangan rudal Iran.

Baca Selengkapnya