TEMPO Interaktif, Jakarta:Komisi Luar Negeri DPR RI memanggil Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia Hamzah Thayeb. Pemanggilan tersebut dalam rangka meminta penjelasan Dubes atas adanya permintaan suaka politik sementara oleh 42 warga Papua kepada Pemerintah Australia.Menurut Wakil Ketua Kelompok Kerja Luar Negeri dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, AS Hikam, pemanggilan tersebut merupakan kelanjutan untuk mencari masukan-masukan dalam rangka menyelesaiakan masalah dengan Australia. “Pertemuan ini sebagai kelanjutan dari pertemuan dengan Dewan Adat Papua sebelumnya,” ujarnya dalam pertemuan tersebut hari ini.Dalam pertemuan tersebut Hamzah memaparkan tindakan-tindakan pendekatan yang telah dilakukannya untuk menyelesaikan masalah Papua. Hamzah mengaku telah melakukan pendekatan dengan United Church, partai oposisi dan Menteri Imigrasi Australia Amanda Vastone.Hamzah juga menjelaskan bahwa ketika bertemu dengan Menteri Imigrasi Amanda, dia telah menyampaikan bahwa tuduhan adanya genocide di Papua itu tidak relevan. “Tapi dia justru menyatakan bahwa Australia tetap akan memproses pemberian suaka tersebut,” tutur Hamzah.Namun mendengar penjelasan yang disampaikan Dubes, Hikam menilai pendekatan tersebut dianggap masih kurang. Menurut dia seharusnya ada pendekatan yang ekstensif kepada tokoh-tokoh sosial di Australia.wahyudin fahmi