TEMPO.CO, Jakarta - Gempa berkekuatan 5 SR mengguncang Nias Selatan, Sumatera Utara, Ahad, 17 April 2016, pukul 01.08 WIB. Tiga jam setelahnya, terasa gempa susulan berkekuatan 5,1 SR.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan kedua gempa terjadi di kedalaman 10 dan 15 kilometer. Pusat gempa di laut, 35-37 kilometer tenggara dari Kabupaten Nias Selatan. Sumber gempa berasal dari jalur subduksi atau pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia. “Gempa tidak berpotensi tsunami,” kata Sutopo dalam siaran persnya, Ahad, 17 April 2016.
Sutopo mengatakan gempa terasa cukup kuat meski kekuatanya kecil. Sebab, sumber gempa dangkal dan dekat dengan daratan. “Masyarakat di Nias Selatan merasakan guncangan keras selama 15 detik. Mereka panik dan berhamburan ke luar rumah,” katanya.
Menurut Sutopo, tak ada korban jiwa akibat gempa tersebut. Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan bangunan akibat gempa.
Sutopo menambahkan, Kepulauan Nias, Mentawai, Siberut, Simeulue, dan pulau-pulau di sebelah Barat Pulau Sumatera adalah daerah rawan tinggi gempa bumi dan tsunami. Pulau-pulau tersebut terbentuk akibat proses subduksi lempeng tektonik. Daerah tersebut tercatat pernah mengalami gempa dan tsunami.
Menurut Sutopo, masyarakat sudah memiliki kearifan lokal merespons gempa dan tsunami. Namun Sutopo menilai perlu ada mitigasi bencana yang komprehensif. “Sebagai daerah kepulauan dan aksesibilitas masih terbatas, maka perlu terus ditingkatkan sarana prasarana pendukung untuk meningkatkan kapasitas pemda dan masyarakatnya.”
VINDRY FLORENTIN
Berita terkait
Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan
4 jam lalu
Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.
Baca SelengkapnyaBima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia
2 hari lalu
Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.
Baca SelengkapnyaWarga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali
2 hari lalu
BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.
Baca SelengkapnyaBPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela
5 hari lalu
Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.
Baca SelengkapnyaGempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan
5 hari lalu
BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.
Baca SelengkapnyaGempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate
5 hari lalu
BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.
Baca SelengkapnyaIntensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana
6 hari lalu
Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.
Baca SelengkapnyaRekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig
6 hari lalu
Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.
Baca SelengkapnyaBMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi
6 hari lalu
Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.
Baca SelengkapnyaCerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh
6 hari lalu
Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.
Baca Selengkapnya