TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Departemen Kelautan dan Perikanan bersama Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi akan merelokasi sekitar 1.000 keluarga. Mereka yang saat ini tersebar di Jawa akan dimukimkan ke Sumatera dan kawasan Indonesia Timur.Relokasi itu diasumsikan untuk pemerataan dan peningkatan kesejahteraan nelayan tersebut. Menurut Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Departemen Kelautan dan Perikanan Indonesia, Husni Manggabarani, pihaknya sudah menghubungi sejumlah pemerintah daerah yang warganya menjadi nelayan dan berminat ikut program ini.Nelayan bersedia ikut, kata dia, akan disiapkan permukiman, pelatihan, dan kegiatan ekonomi penunjang. Saat ini baru ada beberapa nelayan asal Cilacap, Jawa Tengah dan Indramayu, Cirebon, serta Banten yang menyatakan bersedia direlokasi."Daerah yang disiapkan untuk relokasi adalah wilayah perairan di Indonesia Timur seperti Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua, serta Bengkulu di Sumatera," kata Husni di Yogyakarta, Selasa siang.Departeman Kelautan dan Perikanan, menurutnya, tahun ini menyediakan dana sekitar Rp 37 miliar untuk program tersebut. Bagi nelayan yang bersedia menjalani program relokasi, akan disediakan tanah dan rumah untuk tempat tinggal, modal usaha berupa perahu dan peralatannya, biaya hidup selama enam bulan pertama serta pemasaran hasil tangkapan mereka.Hanya saja, kata Husni, program relokasi yang digagas pemerintah ini menemui banyak kendala. Sebagian besar nelayan Indonesia terutama di Jawa, enggan berpindah dari tanah kelahirannya. Padahal, kata dia, jika mereka mau pindah sumber daya alam berupa ikan masih cukup melimpah di wilayah lain di Indonesia.Syaiful Amin