Produksi Udang di Maros Anjlok 90 Persen

Reporter

Editor

Senin, 27 Maret 2006 21:11 WIB

TEMPO Interaktif, Makassar:Produksi udang petani di Kabupaten Pangket dan Maros Provinsi Sulawesi Selatan merosot hingga 90 persen. Penurunan ini akibat dari serangan penyakit insang merah yang belum ditemukan cara mengatasinya.Menurut petani Haji Ambo Aha, 67 tahun, penyakit tersebut menyerang sejak dua tahun terakhir. Warga Desa Bontolempangan, Bontoa, Kabupaten Maros, itu mengaku produksi udang windu seluas 4 hektere turun drastis. Satu hektare tambak yang ditanami 80 ribu benih udang, biasanya mengasilkan 200-300 kilogram setelah 70 hari. Sejak dua tahun terakhir, katanya, udang yang dipanen cuma 10 kilogram per hektare, "Terkadang kami tidak panen sema sekali saat insang merah menyerang. Tak seekor udang pun hidup," ungkapnya, Senin siang. Selain itu, harga udang juga merosot dari Rp 130 ribu menjadi Rp 55-66 ribu per kilogram.Haji Ambo menambahkan, biaya operasional budidaya udang setiap satu hektar tambak Rp 1 juta. Itu belum ditambah pembelian benih Rp 20-Rp 30 per ekor. “Kerugian makin benyak kalau produksi sedikit ditambah harga udang yang murah,” katanya.Haji Nasir, petani udang asal Sibatu, Minasatene, Kabupaten Pangkep, mengisahkan udang yang ditebar ke areal tambak seluas 1,5 hektare sering mati mendadak ketika baru berumur 1-2 bulan.“Peyebabnya nggak tahu,” ujarnya.Petugas Dinas Perikanan Pangkep, kata Nasir, pernah datang meninjau tambaknya. Tapi pertugas itu tidak mampu berbuat apa-apa karena penyakit insang merah belum pernah ada. "Jadi belum ada obatnya, penyakit tidak bisa diatasi," kata nasir menirukan petugas dari dinas perikanan. Petambak udang lainnya, Haji Abdul Azis mengaku heran dengan udangnya yang tiba-tiba mati saat kondisinya gemuk. “Jika ada satu udang yang mati, dalam lima jam kemudian seluruh kolam ikut mati dan langsung membusuk,” katanya.Berdasarkan data di kantor Dinas Perikanan Sulawesi Selatan, produksi udang sebesar 653.818 ton per tahun, sekitar 42 persen dipasok dari petambak. Adapun sisanya dipenuhi dari produksi udang perikanan tangkap.IRMAWATI

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

19 jam lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

1 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

2 hari lalu

Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

Hari ini, 27 April 1999, adalah berdirinya Kota Ternate berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah.

Baca Selengkapnya

Istana Pastikan Jokowi Tak Hadiri Penyematan Satyalencana kepada Gibran hingga Bobby

5 hari lalu

Istana Pastikan Jokowi Tak Hadiri Penyematan Satyalencana kepada Gibran hingga Bobby

Istana Kepresidenan memastikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak akan hadir dalam Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) XXVIII

Baca Selengkapnya

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

6 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

6 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

6 hari lalu

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

PT Pupuk Indonesia (persero) berinisiatif menjajaki pengembangan urea dan amonia bersama Brunei Fertilizer Industries Sdn Bhd (BFI).

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

9 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

12 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

12 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya