Gempa 7,8 Skala Richter, Warga Siberut Masih Mengungsi

Reporter

Editor

Suseno TNR

Kamis, 3 Maret 2016 07:51 WIB

Pusat gempa di Barat Daya Sumatera. United States Geological Survey

TEMPO.CO, Padang - Sekitar 1.500 warga Sikabaluan di Siberut Utara masih bertahan di lokasi pengungsian akibat gempa 7,8 skala Richter yang terjadi Rabu malam, 2 Maret 2016. Mereka khawatir gempa berujung pada tsunami. Karena itu, mereka memilih bertahan di Tamairang, satu-satunya bukit yang ada di pesisir Siberut bagian utara.

“Tadi malam semua orang mengungsi, tidak ada yang tinggal di rumahnya. Ketika sudah ada kabar peringatan tsunami dicabut, ada sebagian kecil yang kembali ke rumahnya setelah tiga jam. Namun sebagian besar bermalam di pondok-pondok mereka karena membawa anak-anak,” kata Bambang Sagurung, warga Sikabaluan, Kamis, 3 Maret 2016.

Bambang mengatakan warga Siberut sudah siap siaga setiap kali ada gempa besar. Mereka langsung mengungsi ke Bukit Tamairang yang berada 3 kilometer dari Sikabaluan yang dapat ditempuh selama 15 menit dengan sepeda motor atau berlari.

Berulang kali terkena gempa besar dan sekali terkena tsunami di Pulai Pagai pada 2010, membuat masyarakat mempersiapkan diri sebaik mungkin. "Sejak gempa di Mentawai 2005, masyarakat mulai membangun pondok-pondok tempat pengungsian di Bukit Tamairang. Saat ini terdapat 150 pondok permanen yang cukup besar untuk ditempati keluarga mereka. Saya juga punya pondok untuk keluarga saya dan orang tua saya,” kata Bambang Sagurung.

Di bukit Tamairang itu juga ditanami ubi, keladi, dan pisang untuk persediaan makanan ketika warga mengungsi. “Tanaman itu selalu dipelihara, dipanen, dan ditanam kembali. Persediaan air minum juga selalu dicek, ada tempat penampungan air hujan, dan jeriken besar berisi air di tiap pondok. Selain itu, ada stok beras dan makanan lainnya untuk berjaga-jaga kalau terjadi gempa dan tsunami," kata Bambang.

Baca: Gempa Mentawai, Ini Penjelasan BMKG

Kesadaran ini, menurut dia, bukan imbauan dari pemerintah, melainkan dari masyarakat karena ditempa pengalaman mengalami gempa berulang kali. “Dulu saat pertama mengungsi banyak yang tidak sempat membawa makanan dan kelaparan, lalu terpikirlah untuk menanam pisang dan keladi, serta menyiapkan perbekalan di dalam pondok pengungsian, seperti beras dan air,” kata Bambang Sagurung.

Pondok tempat evakuasi juga sudah dilengkapi peralatan rumah tangga lainnya, peralatan memasak, bantal, selimut, tikar, bahkan kasur. “Jadi tadi malam begitu gempa, tidak ada yang terlihat membawa banyak barang, seperlunya saja. Saya bersama istri hanya membawa tas berisi surat penting, langsung naik sepeda motor ke Tamairang. iIupun sudah berdesakan di jalan yang luasnya hanya 3 meter,” kata Bambang yang sehari-hari bekerja sebagai wartawan media lokal di Mentawai.

Bambang turun dari pengungsian setelah tiga jam berlalu dan peringatan tsunami dicabut BMKG. Menurut dia, tidak ada kerusakan akibat gempa. “Warga yang bermalam di tempat pengungsian karena membawa anak-anak, juga karena tempat itu sudah nyaman untuk mereka huni,” katanya.

FEBRIANTI

Berita terkait

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

8 jam lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

9 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

15 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

17 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

1 hari lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

1 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

1 hari lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

1 hari lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya