Buka Mukernas PPP, Yasonna: Kalau Berkelahi, Anda yang Rugi!

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Rabu, 24 Februari 2016 19:31 WIB

Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Emron Pangkapi berpidato saat Silaturahmi Nasional PPP di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, 5 Februari 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly menyatakan pemerintah tidak memiliki keinginan sedikit pun memperkeruh konflik partai, termasuk masalah di Partai Persatuan Pembangunan. Dia pun menegaskan, pemerintah tidak memiliki kepentingan sama sekali dalam konflik tersebut.

"Kami ingin partai yang telah menyumbangkan manfaatnya bagi bangsa dan negara ini dapat menyelesaikan konfliknya secara tuntas," ujar dia dalam sambutannya pada acara Musyawarah Kerja Nasional IV PPP di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Rabu, 24 Februari 2016.

Menurut Yasonna, kementeriannya mengambil keputusan memperpanjang masa kepengurusan PPP hasil Muktamar Bandung atas dasar kajian secara hukum yang mendalam. "Gugatan-gugatan hukum yang dilakukan bukan mempercepat penyelesaian konflik, melainkan membuatnya berlarut-larut," katanya.

Karena itu, Yasonna berujar, cara terbaik untuk menyelesaikan dualisme di dalam tubuh partai berlambang Ka’bah itu adalah melalui islah. "Kalau kami sahkan Jakarta, kita rombak kepengurusan, ketuanya, Pak Djan Faridz, dan sekjen-nya, Pak Romahurmuziy, itu melanggar hukum," tuturnya.

Karena itu, Yasonna pun memutuskan memperpanjang masa kepengurusan Bandung karena merupakan satu-satunya cara menyelesaikan konflik di PPP. "Pikiran kami, kembali ke titik nol. Sebagai langkah rekonsiliasi, bentuk muktamar yang demokratif, rekonsiliatif, dan berkeadilan. Ini menjadi magic words," ucapnya.

Yasonna juga meminta semua kader PPP meninggalkan perbedaan-perbedaan pendapat yang masih terjadi. "Dorong teman-teman, panggil mereka. Nanti di dalam kepanitiaan muktamar, semua ada di sana. Kalau berkelahi, Bapak-Ibu juga yang rugi karena tahapan-tahapan pemilu akan segera dimulai," katanya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

39 hari lalu

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

PPP resmi mendaftarkan PHPU ke MK. Berikut pernyataan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi dan keyakinan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

42 hari lalu

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

Partai Persatuan Pembangunan menyatakan masih fokus untuk mencermati perolehan suara yang ditengarai terdapat selisih hasil.

Baca Selengkapnya

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

42 hari lalu

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

Partai Persatuan Pembangunan tidak lolos syarat ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Mengapa bisa terjadi?

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR

42 hari lalu

PPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR

Ketua Fraksi PPP Amir Uksara mengatakan belum ada pergerakan untuk menggulirkan hak angket di DPR.

Baca Selengkapnya

Pejuang PPP Dukung Prabowo, Ketua DPP: Kami Solid

30 Desember 2023

Pejuang PPP Dukung Prabowo, Ketua DPP: Kami Solid

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi atau Awiek menegaskan bahwa partainya solid.

Baca Selengkapnya

Kemenkumham Beri Remisi Khusus Natal ke 15.922 Narapidana di Indonesia

24 Desember 2023

Kemenkumham Beri Remisi Khusus Natal ke 15.922 Narapidana di Indonesia

Kemenkumham memberikan Remisi Khusus (RK) kepada 15.922 narapidana Kristen dan Katolik di seluruh Indonesia pada Hari Natal Tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Kemenkumham Evaluasi 2023 dan Bangun Strategi 2024

12 Desember 2023

Kemenkumham Evaluasi 2023 dan Bangun Strategi 2024

Kemenkumham melakukan evaluasi kegiatan yang telah dilakukan selama empat tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Tinggalkan Kultur Feodal dalam Pelayanan Publik

6 Desember 2023

Tinggalkan Kultur Feodal dalam Pelayanan Publik

Yasonna meminta budaya feodal dalam melayani masyarakat agar ditinggalkan.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Bantah Isu Menteri Jokowi Asal PDIP Tarik Diri, Ini Profil 5 Menteri Kader PDIP

25 Oktober 2023

Puan Maharani Bantah Isu Menteri Jokowi Asal PDIP Tarik Diri, Ini Profil 5 Menteri Kader PDIP

Puan Maharani membantah isu kader PDIP yang jadi menteri Jokowi menarik diri. Siapa saja 5 menteri itu?

Baca Selengkapnya

Setya Novanto dan Imam Nahrawi Dapat Diskon Masa Tahanan, Napi Korupsi Bisa Terima Remisi?

18 Agustus 2023

Setya Novanto dan Imam Nahrawi Dapat Diskon Masa Tahanan, Napi Korupsi Bisa Terima Remisi?

Setya Novanto merugikan negara hingga Rp 2,3 triliun, sedangkan Nahrawi hingga Rp 18,1 miliar. Sebagai napi koruptor, pantaskah keduanya dapat remisi?

Baca Selengkapnya